MEDAN-Anggota DPRD Medan Denni Maulana Lubis menilai janji Wali Kota Medan Drs Dzulmi Eldin untuk mewujudkan Medan sebagai rumah kita dan kota masa depan, masih jauh dari harapan.

Sebab persoalan banjir, sampah, kemiskinan, keamanan serta pola pembangunan infrastruktur masih amburadul.

Hal tersebut disampaikannya kepada wartawan menyikapi kondisi Kota Medan akhir Tahun 2017 ini. Masih banyak yang perlu dibenahi dan harus menjadi skala prioritas pada Tahun 2018," ujarnya.

Menurut politisi Nasional Demokrat (Nasdem) ini, untuk mengatasi persoalan di Kota Medan harus melalui perencanaan yang terukur dan efisien. "Untuk itu, disarankan agar Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Penataan Ruang dapat menyelesaikan masalah secara tuntas dan bukan memindahkan persoalan. Seperti akibat pengorekan parit, lantas banjir berpindah ke pemukiman," ujarnya.

Begitu juga terkait R-APBD Pemko Medan 2018, Deni melihat belum adanya komposisi dan proporsi yang ideal antara belanja pegawai dengan belanja pembangunan. Sedangkan 8 belanja daerah pembangunan yang ditetapkan sebagai prioritas hanya di atas kertas tidak mampu menghasilkan perubahan yang signifikan. 

Sama halnya mengenai penerimaan retribusi yang tetap diproyeksikan sama seperti tahun 2017 dan 2018. Padahal banyak potensi PAD yang dinilai bagus untuk ditingkatkan. Dalam hal ini Denni mempertanyakan kebijakan indentifikasi Pemko Medan.

Menyinggung tenggat waktu pembahasan RAPBD Pemko Medan yang direncanakan hanya 3 hari yakni 18-20 Desember, Deni memastikan pembahasan itu tidak akan maksimal.