LABURA - Hasil pemeriksaan urine yang dilaksanakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Asahan pada 2017 ini menemukan siswa tingkat SMP sudah menjadi korban narkoba di Labuhanbatu Utara. Pemeriksaan itu dilaksanakan atas kerjasama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dengan BNN Asahan. Menurut Kaban Kesbangpol Labura H Endar Sakti Hasibuan, adanya siswa tingkat SMP yang positif narkoba menunjukkan bahwa kondisi peredaran barang terlarang itu sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan.

"Bukan soal jumlahnya. Namun adanya siswa SMP yang setelah diperiksa urinenya positif narkoba ini membuat kita merasa sedih dan miris," kata Endar Sakti saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (18/12/2017).

Dikatakannya, persoalan yang paling mendasar dalam memerangi penyalahgunaan narkoba adalah belum satunya visi para pemangku kepentingan.

"Sebagai contoh, orangtua yang anaknya positif narkoba malah menutup-nutupi. Seharusnya kan ia melaporkan agar anaknya direhabilitasi agar sembuh," katanya.

Selama 2017, Kesbangpol Labura bekerjasama dengan BNN Asahan melakukan tes urine di sejumlah lokasi. Mulai dari SMPN 1 Kualuhhulu, MTs Al Amin Kampung Pajak Kecamatan Na IX-X, SMAN Kualuhleidong, Aliyah Al Washliyah Tanjungpasir Kecamatan Kualuhselatan, Yayasan Perguruan Pelita Aekkanopan hingga personil pemadam kebakaran.

"Yang terakhir kita laksanakan adalah tes urine terhadap anggota DPRD dan jajaran kesekretariatan serta MTsN Kualuhhulu," ujar mantan Camat Kualuhhulu dan Kabag Sosial Setdakab Labura itu.

Pada 2018, mantan Camat Kualuhhulu itu menyatakan optimis BNN Labura sudah terwujud.

"Segala persyaratan yang dibutuhkan sudah kita sampaikan," ujarnya seraya menambahkan tetap mengonsultasikan setiap kegiatan yang dilakukan dengan atasannya.