MEDAN-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi membuka International Dental Conference of Sumatera Utara (IDCSU) 2017 yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) USU, di Santika Dyandra Premiere Hotel Medan.

Hadir disitu Wakil Rektor II USU Prof Muhammad Fidel Ganis, Wakil Rektor 3 Mahudin Nasution, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi USU Dr Trelia Boel dan para dekan FKG se-Indonesia, para Guru Besar FKG USU, para dokter Gigi seluruh Indonesia dan para narasumber dari Universitas di Australia, Malaysia, Singapura, dan Brazil, para pengurus PDGI, dan ratusan peserta.

Pada kesempatan itu Gubsu Erry mengharapkan Fakultas Kedokteran Gigi USU mendorong alumninya, khususnya para dokter gigi muda untuk melayani masyarakat di daerah-daerah terpencil di Indonesia terutama di provinsi Sumatera Utara. “Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi rasio kebutuhan dokter gigi terhadap populasi penduduk yang kini perbandingannya 0,097 dibanding seribu,” ucap Erry.

Erry tak lupa menyampaikan apresiasinya kepada Fakultas Kedokteran Gigi USU yang telah menyelenggarakan kegiatan ini yang juga mendukung pemerintah khususnya pemerintah provinsi Sumatera Utara dalam rangka mendorong penguatan pelayanan kesehatan, termasuk juga penguatan SDM kesehatan, dimana kurikulum kedokteran gigi harus terus diperhatikan. “Jangan sampai kompetensi dokter gigi Indonesia dipertanyakan di masa depan,” sebut Erry.

Dalam rencana pembangunan jangka panjang (2005-2024) menetapkan bahwa pembangunan kesehatan menuju ke arah pengembangan upaya kesehatan, dari upaya kesehatan yang bersifat kuratif bergerak kearah upaya kesehatan preventif dan promotif  yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan kesehatan.

Seperti diketahui tantangan kesehatan saat ini, Indonesia mengalami triple burden masalah kesehatan, yakni tingginya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular, dan kembali muncul penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi.

Tentunya ini menjadi ancaman bagi produktifitas bangsa, begitu juga untuk masyarakat di Provinsi Sumatera Utara. Dalam mengatasi hal ini diperlukan adanya pendekatan promotif, preventif yang efektif. “Karena pada dasarnya pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu, ketersediaan sarana dan prasarana, peningkatan pelayanan kesehatan, menciptakan SDM kesehatan yang berkualitas dan juga dukungan regulasi,”ucap Tengku Erry.

Erry juga menyampaikan bahwa program prioritas pembangunan kesehatan pada periode 2015 -  2019 juga dilaksanakan melalui program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga sekaligus sebagai tindak lanjutnya telah terbit peraturan menteri kesehatan nomor 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaran program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga.

Seiring dengan program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo juga telah meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). “Yaitu tindakan sistematis dan terencana dilakukan secara bersama-sama seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku hidup sehat untuk meningkatkan kualitas hidup,” tutur Erry.

Sebelumnya, Panitia penyelenggara IDCSU 2017 Dr Trelia Boel menyampaikan bahwa IDCSU 2017 yang dipanitiai Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) USU ini merupakan konferensi gigi terbesar di Pulau Sumatera. Dan ini merupakan kegiatan konferensi gigi yang ketujuh. Yang 6 sebelumnya disebut dengan Regional Dental Meeting and Exhibition.

“Yang mengusung tema “Updated Dental Concepts to Achieve Excellence in Dentistry” Memperbarui konsep gigi untuk mencapai keunggulan di kedokteran gigi,” sebut Dr Trelia Boel yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Gigi USU.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dimulai tanggal 7 sampai dengan 9 Desember 2017 di Santika Premiere Dyandra Hotel Medan. Peserta sekitar 900 orang dan juga menghadirkan pembicara dari Negara Australia, Malaysia, Singapura dan Brazil.

“Diharapkan pertemuan ini nantinya akan membawa perkembangan dan kemajuan baru di segala bidang kedokteran gigi khususnya di Provinsi Sumatera Utara,” katanya.