Pematangsiantar-Ikan laut di pasar tradisional di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar langka sejak beberapa hari belakangan ini.

Menurut pedagang yang ditemui di Pasar Perdagangan, Kecamatan Bandar, Simalungun dan Pasar Horas, Kota Pematangsiantar, kelangkaan terjadi karena berkurangya pasokan dari agen.

Salah seorang pedagang ikan di Pasar Perdagangan,Syukri (42), mengatakan, sejak 4 hari belakangan ini para agen dari Belawan, Tanjungbalai bahkan Sibolga, tidak memasok ikan. Nelayan tidak melaut karena takut badai.

“Menurut para agen saat dihubungi kenapa tidak memasok ikan, mereka mengatakan tidak ada ikan karena nelayan takut melaut akibat badai. Makanya ikan laut langka sejak 4 hari ini,” sebut Syukri, Selasa (5/12/2017) .

Hal yang sama disampaikan Nelly Sinaga (45), pedagang ikan di Pasar Horas. Ia mengaku biasanya bisa menjual ikan laut hingga 60 kilogram sehari. Namun sejak 4 hari ini sama sekali tidak menjual ikan karena tidak ada pasokan.

“Para langganan saya, terutama warung nasi sudah mengeluh karena tidak ada ikan laut beberapa hari ini,” ujar Nelly.

Akibat langkanya ikan basah laut, harga ikan air tawar, seperti nila dan lele mengalami kenaikan antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per kilogram. Ikan nila dari sebelumnya Rp 28.000 per kilogram naik menjadi Rp 31.000 hingga Rp 33.000. Sedangkan lele dari Rp 18.000 naik menjadi Rp 21.000 hingga Rp 23.000.

Keluhan juga datang dari para pengusaha rumah makan. Akibat kelangkaan ikan laut, maka omset penjualan berkurang.

“Banyak pembeli yang tidak suka ikan air tawar, sehingga tidak jadi membeli. Akibatnya, omset penjualan dan kuntungan berkurang,” sebut Irma, salah seorang pemilik warung nasi di Jalan Diponegoro, Pematangsiantar.