MEDAN - Kepala Bidang Mitigasi Gunung API Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika mengungkapkan bahwa Gunung Sinabung meletus sebanyak tiga kali pada Sabtu (2/12/2017), pagi dengan kolom tertinggi mencapai 2.500 meter yaitu pada letusan pertama. Gede mengatakan, letusan pertama terjadi pada pukul 07.40 WIB dengan tinggi kolom 2.500 meter dengan disertai luncuran awan panas yang mengarah ke selatan sejauh tiga kilometer.

Lalu pada delapan menit berikutnya, terjadi letusan susulan setinggi 1.300 meter tanpa awan panas. Letusan terakhir terjadi pada pukul 08.00 WIB dengan ketinggian kolom 1.800 meter.

Gede mengatakan, ada embusan angin yang mengakibatkan awan panas bergerak ke arah timur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo lewat cuitan di Twitter menyatakan, tidak ada korban dan pertambahan pengungsi pada letusan kali ini karena masyarakat sekitar Gunung Sinabung sudah mengetahui dan bersiap menghadapi letusan gunung tersebut.

Hal serupa juga disampaikan oleh Gede Suantika.

“Tidak ada (korban). Sudah tidak diperbolehkan untuk beraktivitas dari Selatan ke Tenggara sekitar tujuh kilometer, dari Tenggara ke Timur sejauh enam kilometer, lalu Timur ke Utara empat kilometer, dan Utara ke Barat dan Selatan tiga kilometer,” Gede menjelaskan.

Gunung yang terletak di Karo, Sumatra Utara ini adalah satu dari dua gunung berapi aktif di Indonesia yang menempati level IV atau status Awas.

Gunung lainnya adalah Gunung Agung yang baru saja dinaikkan statusnya dari Siaga ke Awas pada 27 November lalu.