NIAS-Pertanian karet merupakan salah satu mata pencaharian utama masyarakat di Pulau Nias, namun sekitar 3 tahun terakhir harga sangat rendah membuat warga kesulitan menyiasati keuangan rumah tangga.


Harga karet di Nias tergolong rendah yakni di kisaran Rp 5.000 per Kg, berbeda jauh dengan karet di luar pulau Nias yang mencapai Rp 10.000 per Kg bahkan lebih.

Tokoh masyarakat Sumut DR JR Saragih di Gunungsitoli menanggapi persoalan petani ini mengatakan, pendirian pabrik karet di Pulau Nias untuk menjadikan komoditas ini sebagai produk pabrikase salah satu cara meningkatkan harga.

"Jauhnya jangkauan Nias dengan lokasi pabrik di berbagai daratan Sumatera menimbulkan cost angkut yang tinggi, sehingga pengumpul dan pengusaha membebankan biaya angkut kepada petani," katanya. Ke depan ia bersedia memfasilitasin pendirian pabrik karet di Nias.

Hal lain yang membuat tidak bergairahnya harga adalah iklim yang dinilai ekstrim. Nias dikenal memiliki curah hujan lebih tinggi dibanding daerah lain, apalagi menjelang akhir tahun hujan sering turun sehingga aktifitas penyadapan karet terganggu.

Ketua DPD Demokrat Sumut itupun mengajak masyarakat  Nias menyukseskan Pilgubsu tahun mendatang, sehingga dengan terpilihnya pemimpin Sumut, diharapkan mampu memikirkan pendirian pabrik karet, serta dapat menemukan solusi terhadap keluhan masyarkat terkait pengembangan pertanian karet.