SAMOSIR - Pemerintah Kabupaten Samosir yang menyediakan 2 unit bus milik Dinas Perhubungan Samosir sejak 1 Oktober hingga Desember 2017 secara gratis, untuk melayani penumpang pengguna jasa transportasi jalur darat, dengan rute terminal Onan Baru Pangururan (Samosir)-Bandara Silangit (Siborong-borong, Tapanuli Utara), dan sebaliknya, direncanakan berlanjut hingga Januari 2018. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Samosir, Nurdin Siahaan kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (30/11/2017), di Pangururan.

"Disediakannya bus gratis ini merupakan bentuk kreatifitas dan keberanian Pemerintah Kabupaten Samosir untuk menampung aspirasi masyarakat. Bila tidak ada BUMD yang ambil alih untuk melayani rute ini setelah berakhir di Desember, kita rencanakan berlanjut ke Januari," kata Nurdin Siahaan.

Namun demikian, kata Nurdin, selanjutnya tidak lagi gratis. Penumpang akan membayar ongkos, yang nantinya menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Samosir.

"Tapi kalau sudah berjalan, penumpang akan dikenakan tarif (ongkos), ini menjadi sumber PAD kita nantinya," terang Nurdin, tanpa menyebutkan berapa besaran ongkos yang ditetapkan nantinya, jika Bus Dinas Perhubungan tetap beroperasi setelah Desember.

Nurdin menyebutkan, besaran ongkos pengguna travel penyedia jasa transportasi dari Silangit ke Samosir, biasanya sekitar Rp. 400.000, tapi untuk bus Dinas Perhubungan nantinya, akan lebih mengutamakan sosial.

Ia menjelaskan, selama bus gratis beroperasi, seluruh tiket penumpang di-copy, dicek setiap berangkat, dan didokumentasikan, agar pramugari tidak "main-main".

Dia juga mengatakan, penumpang yang boleh masuk dan dilayani selama bus gratis beroperasi, khusus bagi penumpang (masyarakat dan wisatawan) yang bisa menunjukkan tiket penerbangan, dari dan ke Samosir.

Ditanya apakah ada rencana penambahan trip atau bus untuk antisipasi membludaknya penumpang jelang liburan Desember, Nurdin menyampaikan, sejauh ini belum ada rencana untuk itu.

"Tidak ada penambahan trip. Kan butuh anggaran untuk itu. Kita maksimalkan yang dua unit saja, dua trip per hari. Tapi kalau memang harus, kita akan berdayakan bus yang ada, itupun harus seizin pimpinan, dan harus koordinasi dengan pihak Angkasa Pura. Karena Angkasa Pura, hanya menyediakan parkir untuk dua unit bus saja," ujar Nurdin.

Diterangkan lebih lanjut, selama bus gratis beroperasi, masing-masing penumpang diberikan satu air mineral botol, dan pramugari selalu memberikan arahan kepada penumpang, serta menerangkan nama-nama tempat wisata di Samosir.

Disinggung mengenai nasib 4 orang pramugari yang diberdayakan selama ini, jika bus tidak lagi beroperasi untuk melayani penumpang rute Pangururan-Bandara Silangit, akan diberhentikan.

"Kalau sudah tidak beroperasi, kontrak mereka akan diberhentikan. Tapi kalau berlanjut, kita tetap pekerjakan. Sejauh ini, Dinas Perhubungan memang masih kurang tenaga. Kalau pimpinan menghendaki, kita buatkan nota dinas nantinya," kata Nurdin.

Selama bus gratis Dinas Perhubungan Samosir beroperasi sejak 1 Oktober hingga minggu kedua November, sudah mengangkut sebanyak 490 penumpang.

Dengan rincian, 1-15 Oktober, penumpang dari terminal Onan Baru Pangururan ke Silangit 60 orang. Penumpang dari Silangit ke Samosir sebanyak 85 orang. Tanggal 16-31 Oktober, dari Pangururan ke Silangit 53 orang, dari Silangit ke Pangururan 94 orang.

Untuk bulan November, dari tanggal 1-15, dari Pangururan ke Silangit 95 orang, dan dari Silangit ke Samosir sebanyak 103 orang.