MEDAN - Ramai-ramai melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke luar negeri, kehadiran anggota DPRD Sumut dalam Rapat paripurna pembahasan R-APBD 2018 yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut sejak Rabu hingga Kamis (28-30/11/2017) sangat minim. Bahkan rapat paripurna agenda pandangan fraksi pemandangan umum anggota dewan atas nama fraksi terhadap Ranperda APBD 2018, Rabu (29/11/2017) hanya dihadiri 30 orang dan hari ini ini, Kamis (30/11/2017) paripurna agenda Nota Jawaban atas Pemandangan Umum anggota Dewan atas nama fraksi terhadap Ranperda APBD 2018 dihadiri 20 orang.

Diungkapkan Sekretaris DPRD Sumut, Erwin Lubis, ada beberapa anggota DPRD Sumut yang melakukan kunker ke luar negeri yaknike Helsinki, Fitlandia dan Jepang.

"Untuk ke Helsinki, itu lintas komisi dan undangan dari pemerintah sana. Kalau ke Jepang kunker bersama Gubernur," ujarnya kepada wartawan di ruang paripurna, Kamis (30/11/2017).

Dipaparkannya, untuk kunker ke Helsinki yakni Ari Wibowo dari Fraksi Gerindra, Faisal (F Golkar), Richard Sidabutar (F Gerindra) Jenni Berutu (F Demokrat), Yantogi Damanik (F PDIP) dan Novita Sari (F Golkar). Sedangkan yang kunker ke Jepang, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, Khairul Anwar (F PKS), Zulfikar (F PKS), Satrya Yudha Wibowo (F PKS) dan Hidayati (F PKS).

"Semuanya atas undangan dari pemerintah sana. Mereka kunker selama seminggu dan sudah ada izin dari Mendagri dan Mensesneg," ucapnya.

Untuk biaya perjalanan kunker itu sendiri, kata Erwin, ada ditampung pada APBD sebesar Rp 35 juta per orang.

"Tiap tahun ada anggaran ini ditampung di APBD, tapi tidak pernah dipergunakan dan selalu jadi Silpa. Kalau di DPRD Medan sudah menggunakan anggaran ini untuk kunker ke luar negeri," paparnya.