TAPANULI SELATAN - Upaya pendekatan promotif dan preventif ke masyarakat dinilai sangat efektif untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan masa kini dan yang akan datang. "Pada dasarnya, pencegahan penyakit menular maupun tidak menular sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung dengan kualitas lingkungan, ketersediaan sarana prasarana, peningkatan pelayanan dan sumber daya kesehatan yang berkualitas serta dukungan regulasi," sebut Gubernur Sumatera Utara, HT Erry Nuradi dalam pidatonya yang dibacakan Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumut, Ridesman, Rabu (29/11/2017) pada launching Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Lapangan Sarasi II, Kelurahan Bintuju, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan.

Dengan demikian, sambung Gubsu, Triple Burden Disease yang menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia dapat segera teratasi.

"Triple Burden Disease yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular dan munculnya kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi," jelasnya.

Tak hanya itu, saat ini Indonesia juga mengalami perubahan pola penyakit yang sering disebut transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, stroke, diabetes dan penyakit lainnya.

"Dampaknya, meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang ditanggung masyarakat dan pemerintah. Kemudian menurunnya produktivitas masyarakat, menurunnya daya saing negara, dan pada akhirnya mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat," jelasnya.

Makanya, dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif guna meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan kesehatan, perlu diwujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat san percepatan perbaikan gizi.

"Kemudian perlu juga dilalukan peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas ling3 serta peningkatan edukasi hidup sehat," tuturnya.

Senada dengan itu, Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu yang diwakilkan Sekda Tapsel, Parulian Nasution menjelaskan, perilaku sehat sudah ada di masyarakat, namun perlu dikuatkan dan dipraktekkan.

"Sehubungan dengan hal tersebut, germas adalah gerakan nasional yang diprakarsai presiden dengan upaya preventif dan promotif tanpa mengenyampingkan kuratif dan rehabilitatif. Karena itu, dengan Germas ini untuk menurunkan beban pembiayaan kesehatan karena meningkatnya penyakit," ucapnya.

Di Tapsel, sambungnya, permasalahan kesehatan sudah menjadi prioritas dalam pembangunan. Hal ini dibuktikan dengan visi misi pemerintah sesuai dengan poin kedua di bidang kesehatan. 

"Germas ini sebagai momentum masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Saya mengajak kepada kita semua, masyarakat, lintas sektor, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pengusaha untuk turut terlibat untuk menyukseskan program germas ini," tegasnya.

Pada kegiatan ini juga dilakukan pembagian kartu JKN-KIS, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil, anak sekolah, serta penandatanganan komitmen bersama pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Tapsel.