Labura-Kedua nelayan Desa Simandulang, Kecamatan Kualuh Ledong, Labuhanbatu Utara yang hilang setelah perahu yang ditumpangi disambar petir, akhirnya ditemukan, Senin (27/11/2017) di wilayah Timur perairan Pulau Jemur Selat Malaka, Riau.

"Keduanya sudah ditemukan," kata Kapolsek Kualuh Hilir AKP E Panjaitan ketika dihubungi melalui ponsel pribadinya.

Keduanya sempat dikabarkan menghilang setelah perahu yang mereka tumpangi tenggelam setelah disambar petir, Sabtu (25/11/2017) sekira jam 04.00 wib.

Dalam insiden itu, seorang nelayan bernama Rusli, selamat. Sedangkan dua rekan sekampung dan seprofesinya Ruslan Nasution dan Yusni Tanjung hilang tersapu air.

Informasi dihimpun menyebutkan, ketiga nelayan warga dusun Simandulang kecamatan Kualuh Leidong, Labuhanbatu Utara ini melakukan penangkapan ikan hingga ke wilayah Pulau Jemur.

Namun, pada saat itu hujan turun disertai petir. Naas, sampan yang mereka pergunakan untuk menangkap ikan disambar petir dan mengakibatkan tenggelam.

Penemuan jasad Ruslan Nasution dan Yusni Tanjung berkat bantuan pihak Basarnas Riau dan pihak TNI AL yang ada di wilayah itu.

"Pihak Basarnas, TNI AL dan Pol Air Riau yang menemukannya," kata Kasat Pol Air Polres Labuhanbatu, AKP Bakhdaruddin ketika dihubungi.

Penemuan jasad keduanya, jauh dari lokasi kejadian. Ke tengah lautan Selat Malaka.

Kasat bilang, faktor cuaca rentan membawa jasad keduanya sampai ke laut lepas.

Kepala Desa Simandulang, Sangkot Batubara mengatakan pertama sekali jasad yang ditemukan adalah Yusni Tanjung. Dan, oleh pihak warga kemudian langsung melakukan pengebumian.

"Ditemukan sekira jam 09.00 wib. Dan sekira jam 13.00 wib langsung dikebumikan," katanya.

Tak berselang lama, sekira jam 13.00 wib kemudian jasad Ruslan Nasution kembali ditemukan. "Oleh pihak keluarga dan warga mengebumikannya sekira jam 16.00 wib," kata Kades.

Para nelayan desa itu, kata Sangkot memang sejak dulu rentan tersambar petir di saat mencari ikan di tengah lautan. Bahkan, selama menjabat sebagai Kepala Desa, peristiwa serupa sudah kedua kali terjadi.

"Memang sudah berulang terjadi. Nelayan disambar petir di tengah lautan," katanya.

Bahkan, menurut dia kerabat dekatnya juga tercatat meninggal karena tersambar petir. "Adik kandung saya juga meninggal disambar petir di lautan," ungkapnya.

Penyebab seringnya nelayan tersambar petir, kecenderungan karena melaut disaat cuaca hujan petir. Selain itu, kondisi basah.