LHOKSUKON -  Sebanyak 38 kepala keluarga (KK) dari 27 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara tinggal di shelter (barak) bekas hunian pengungsi Rohingya di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur. Puluhan warga tersebut merupakan penduduk fakir dan tidak memiliki rumah.

Koordinator barak, Razali Daud kepada GoAceh, Jumat (24/11/2017) mengatakan, pasca-ditinggalkan oleh pengungsi Rohingya, pihaknya mengirim surat pemohonan kepada Pemkab Aceh Utara, agar shelter tersebut dapat dihuni oleh penduduk fakir yang tidak memiliki rumah.

“Kita menempati barak ini sejak 5 November 2016 lalu, rata-rata yang tinggal di sini masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak memiliki rumah,” katanya.

Razali menambahkan, permohonan warga tersebut diterima oleh pemerintah supaya aset yang sudah ada itu supaya tidak rusak dan dijarah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karenanya, puluhan kepala keluarga itu dibiarkan menempati barak tersebut.

“Di sini yang menjadi kendala kami tidak memiliki mata pencarian, seandainya pemerintah mau meberikan bantuan berupa ternak maupun sawah pasti akan lebih mudah. Apalagi masih ada 26 orang anak-anak yang tinggal di sini masih menduduki bangku pendidikan,” imbuhnya.

Amanatan GoAceh, barak tersebut saat ini dalam kondisi baik setelah diperbaiki, karena sebagian mengalami kerusakan pasca-ditinggal Rohingya akhir 2016 lalu.