JAKARTA - Pengagas gerakan "Si Sebbu Passering" atau gerakan "Seribu Sapu", Erna Rasyid Taufan mengatakan, bahwa menjaga dan melestarikan lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan petugas kebersihan saja.

Tapi kata dia, ini merupakan tanggung jawab bersama. "Tanggung jawab kita bersama dan harus dimulai dari diri kita sendiri, keluarga, dan kemudian lingkungan sekitar kita," ujar Erna yang juga Ketua Timp Penggerak PKK Kota Parepare, saat menjadi narasumber dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) dan menyambut Hari Menanam Pohon Indonesia, Sabtu (18/11/17) di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC).

  Acara ini sendiri, digagas Departemen Lingkungan Hidup Pengajian Al-Hidayah. Dimana tema seminarnya adalah "Peran Pengajian Al-Hidayah dalam Menjaga Melestarikan Lingkungan Hidup".

Masih kata Erna, saat menggagas gerakan"Si Sebbu Passering" pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat untuk membersihkan lingkungan.

"Dengan gerakan tersebut, kita harapkan semua masyarakat sadar dan peduli akan kebersihan lingkungan," tukasnya.

Karena kata dia, dalam agama pun Nabi mengajarkan, bahwa "Kebersihan adalah sebagian dari Iman". Dengan hidup bersih tentunya juga akan berimbas kepada kesehatan.

"Kita harus pahami, bahwa kesehatan adalah merupakan anugrah. Maka yang namanya menjaga kesehatan adalah amanah besar. Mari sekali lagi kita sama-sama peduli lingkungan," ujarnya.

Untuk diketahui, acara eminar tersebut juga dibuka langsung oleh Ketua Umum Pengajian Al-Hidayah, Hj. Harbiah Salahuddin, yang juga menghadirkan narasumber yaitu Ir. Tatag Hadi Widodo, pengusaha tanaman hortikultura Cicilia Sulastri, serta Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Melalui kegiatan seminar ini, Harbiah Salahuddin berharap dapat mengedukasi dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat luas, khususnya anggota Pengajian Al-Hidayah untuk berperan aktif melestarikan lingkungan hidup.

"Dengan begitu, peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dan Hari Menanam Pohon Indonesia bukan sekadar seremonial, melainkan diperingati dengan kegiatan yang memberikan manfaat konkret,” papar Harbiah.

Sementara itu, Sekjen Pengajian Al-Hidayah, Sekarwati menyatakan edukasi pelestarian lingkungan hidup disosialisasikan sederhana, yaitu dengan melakukan hal kecil dari rumah sebagai lingkungan terkecil. "Seperti membuang sampah pada tempatnya, pemilahan sampah organik dan nonorganik, penghematan konsumsi air dan listrik, mengurangi pemakaian plastik yang sulit didaur ulang, dan penanaman pohon," ujar Sekarwati.

"Jika hal-hal kecil tersebut dilakukan konsisten dan serentak dipastikan akan menjadi gerakan besar yang berkelanjutan dalam melestarikan lingkungan hidup dan menjaga keseimbangan ekosistem," kata tandasnya. ***