Sergei-Sebagai tugas dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta pengabdian kepada masyarakat melalui Tenaga Pengajar/Dosen Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan kegiatan IPTEKS bagi Masyarakat (IbM) yaitu pendampingan kepada  masyarakat dikecamatan Tebing Syahbandar, atau tepatnya di Dusun IV Desa Paya Pasir Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai.

 

Kegiatan IbM ini diketuai oleh Khafi Puddin, SE.,M.Si, beserta anggota Drs. Mesra M.Sn serta, Kornelius Harefa, SE.,M.Si masing-masing keduanya sebagai anggota yang juga dosen Unimed.

Sementara, Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, melalui Ketua Lembaga Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPM-Unimed), Dr. Kustoro Budiarta, menyatakan bahwa, Rektor Unimed sangat mengapresiasi kegiatan IbM yang dilaksanakan oleh Dosen Unimed ini.

Sambung Dr. Kustoro Budiarta, mengungkapkan, saat ini pihak Rektorat Unimed akan terus berkontribusi, mendukung, serta mendorongg kepada seluruh dosen, agar terus melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang pengabdian masyarakat, hal tersebut sebagai bentuk kepedulian perguruan tinggi dalam kontribusinya dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat. 

Tim Pelaksana IbM memberikan pendidikan dan pelatihan memamfaatkan limbah kayu dan limbah triplek menjadi berbagai macam barang produk kreatif berupa permainan edukatif, pampion (lampu) hias, rumah babrbie dan lain sebagainya, yang dinilai masih memiliki nilai jual tinggi dan pangsa pasar yang cukup menjanjikan dimasyarakat. Desa Paya Pasir yang berjarak sekitar 58 Km dari Unimed, dan berjarak 20 Km dari Kota Tebing Tinggi ini, belakangan menjadi perhatian dan dilirik para pelaku bisnis, seperti halnya bisnis dibidang property (perumahan dan ruko). Begitu banyaknya limbah kayu dan limbah triplek yang dihasilkan dari bongkaran konstruksi beton merupakan potensi lokal yang belum dimamfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat. Pengembang memakai kayu dan triplek sebagai salah satu material dalam membangun prumahan dan ruko, dan hanya digunakan untuk beberapa kali pembangunan saja, padahal limbah kayu dan triplek tersebut sebenarnya masih dapat ditingkatkan nilainya dengan memanfaatkannya menjadi produk kreatif.

Ketua Tim Pelaksana IbM menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan memberikan solusi  atas permasalahan yang dihadapi mitra dalam mengembangkan usahanya baik aspek produksi dan manajemen usaha melalui proses pendidikan, pelatihan, dan pendampingan guna meningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra maupun masyarakat dalam mengelola limbah kayu dan triplek bekas bongkaran konstruksi bangunan menjadi produk kretif bernilai ekonomis tinggi yang jelas pangsa pasarnya.

Kegiatan IbM tersebut didanai oleh, Direktorat Riset dan Pengabdian Masarakat, Direktorat Jendral Penguatan Riset, Pengembangan, dan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Serta berdasarkan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Nomor : 0388/SP2H/PPM/DPRM/2017

Khafi Puddin, SE.,M.Si, Ketua Tim Pelaksana IbM Unimed ini mengatakan, bahwa kegiatan  yang diinisiasi oleh Tenaga Pengajar (Dosen) dari Unimed ini sejatinya diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi mitra dalam mengembangkan usahanya, baik dari aspek produksi maupun aspek manajemen usaha. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan metode dan proses pendidikan, pelatihan, serta pemdampingan kepada mitra, dengan begitu diharapkan agar kedepan mitra mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mengelolah limbah kayu dan triplek bekas hasil bongkaran kontruksi bangunan menjadi sebuah produk kreatif, yang bernilai ekonomis tinggi, dan memiliki pangsa pasar yang jelas ditengah-tengah masyarakat, serta diharapkan agar masyarakat dapat terbantu.

“Ya pada dasarnya kami berharap agar kedepan mitra kami ini dapat mengembangkan usahanya lebih baik dan inovatif, baik halnya dari aspek manajemen usaha misalnya, dan begitu juga aspek produksinya” Ujar Dosen Kampus Unimed ini kepada awak media, Kamis (16/11/2017).

Kegiatan IbM Unimed ini dilaksanakan sekitar 7 bulan (April sampai November) secara berkala dilakukan optimalisasi pemanfaatan limbah triplek bekas konstruksi bangunan dan manajemen pengelolaan UMKM, serta metode pelaksanaannya meliputi: pendidikan, penyuluhan, pelatihan produksi, pelatihan manajemen usaha, dan pendampingan.

Hal senada juga dikatakan salah satu mitra yang juga warga Dusun IV Desa Paya Pasir Kec. Tebing Syahbandar Kab. Sergei, bernama Jamaluddin Purba yang didampingi oleh mitra lainnya Ahmad Fathoni mengungkapkan bahwa “Program ataupun kegiatan seperti inilah yang dibutuhkan oleh masyarakat, kami selama ini masih kesulitan dalam melakukan daur ulang ataupun menjadikan produk kreatif menggunakan bahan baku dari hasil limbah kayu dan triplek bekas” Ungkap Jamal.

Desa Paya Pasir tersebut terdapat kelompok masyarakat yang memiliki usaha pembuata produk kreatif memproduksi lemari pakaian, kandang ayam, dan meja sekolah yang bahan bakunya limbah kayu dan triplek bekas bongkaran konstruksi bangunan. dan berkeinginan untuk mengembangkan usahanya/ meningkatkan pendapatannya.

Masih Khafi Puddin, SE.,M.Si, biasanya oleh pengembang triplek bekas cor-coran beton ini di jual dengan harga yang sangat murah (borongan Rp. 400.000,/colt diesel) setelah beberapa kali pakai, padahal limbah kayu dan triplek ini masih dapat ditingkatkan  nilainya dengan memanfaatkannya menjadi produk kreatif, Permasalahan khusus yang dihadapi mitra dari aspek produksiadalah  optimalisasi pemanfaatan limbah triplek dan kayu bekas bongkaran konstruksi bangunan dan juga masalah peralatan produksi (gergaji kayu listrik) untuk memudahkan proses produksi dan hasil yang lebih rapi.selain itu permasalahan lainnya pada aspek manajemen usaha meliputi masalah pemasaran/ perluasan pangsa pasaran dan masalah permodalan untuk mengembangkan usaha mitra, Katanya menerangkan.

Khafi Puddin, SE.,M.Si menyambungkan bahwa ini sudah menjadi kewajiban kami selaku dosen/tenaga pengajar terlebih Unimed sebagai perguruan tinggi sebagai wadah transfer knowledge dan technology akan terus melaksanakan pengabdian dan pendampingan ke masyarakat, dan kedepan diharapkan agar kegiatan serupa juga tidak hanya terhanti sampai disini saja, namun sampai ke desa-desa lainnya.

Terakhir, dirinya juga berharap dengan dilaksanakanna kegiatan pengabdian masyarakat ini mitra dapat lebih kretif dalam menjalankan usahanya sehingga dapat bertambah kesejahteraannya , dan semoga dapat dijadikan inspirasi bagi semua kalangan agar lebih peduli dan peka terhadap realitas yang terjadi di masyarakat, Demikian Khafi Puddin, SE.,M.Si berharap.