DELI SERDANG - Ketua Ilmu Pengetahuan dan Tekonologi (Iptek) Perlebahan Sumatera Utara, M. Achir Lubis mengungkapkan, jauh sebelum ilmu kedokteran maju seperti saat ini, madu telah dipercaya sebagai salah satu obat mujarab untuk segala jenis penyakit. Selain rasanya yang enak, madu juga memiliki banyak khasiat sebagaimana diwahyukan Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat An-Nahal ayat 88-89.

“Selain dari makanan, asupan gizi dapat diperoleh dari madu,” ujarnya di depan jamaah pengajian Masjid Al-Qomar Desa Sembahe, Deli Serdang, Minggu (12/11/2017).

Karena pentingnya madu bagi kesehatan, ujar Lubis, pada 1975 Presiden Soeharto mengirim orang-orang Indonesia ke Rumania untuk belajar tentang lebah madu.
“Saya sendiri dapat kesempatan yang sama pada tahun 1990,” jelasnya.

Bila mengonsumsi madu secara rutin, sambungnya, tubuh akan dapat menangkal racun yang dibawa oleh makanan dan minuman seperti monosodium glutamate (MSG).

Dewasa ini, masyarakat sulit terhindar dari makan yang mengandung zat-zat berbahaya dan merugikan tubuh. Pola hidup yang serba cepat memengaruhi pola makan dan kesehatan serta ketahanan tubuh.

Ketua Yayasan Sekolah Bina Bersaudara Titikuning Medan yang sudah berusia 73 tahun itu mengatakan, dengan pola hidup tidak sehat, ada kalanya masyarakat sering terkena penyakit, baik yang ringan hingga yang berat.

Digambarkannya, di rumah maupun di rumah-rumah makan, untuk membuat makanan sering menggunakan vetsin yang dapat merusak sel-sel otak. Sehingga, dewasa ini sering dijumpai pribadi yang pelupa dan lemah ingatan. Hal tersebut dipicu oleh sel-sel otak yang rusak karena MSG.

Kondisi tersebut diperparah dengan cuaca anomali dan kebiasaan hidup nyaman dengan menggu¬nakan AC (air condition) menyebabkan tubuh kurang mampu beradaptasi dengan cepat sehingga rentan terhadap berbagai penyakit.

Menurutnya, madu merupakan obat yang paling mujarab untuk sebagian besar penyakit, termasuk penderita diabetes. Begitu juga dengan penyakit lambung, belum mendapat keturunan dan segala macam penyakit lainnya dapat disembuhkan dengan minum madu lebah.

Sejak dulu nutrisi dalam madu yang ajaib digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan menjaga kesehatan. Bahkan manfaat madu ini tercatat dalam empat kitab suci, yaitu Alquran yang merupakan kitab suci umat Islam, Injil kitab umat Nasrani, Wedha yang merupakan pegangan umat Hindu dan Tripitaka yang menjadi kitab umat Buddha.

Namun, kata Achir Lubis, madu yang dikonsumsi haruslah madu yang layak.

“Bukan madu palsu atau terkontaminasi,” tegasnya.

“Sengat lebah (apipuntur) juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit tanpa operasi,” jelasnya seraya menyebutkan sudah ada pasien muridnya yang telah sembuh dari HIV/AIDS dengan sengatan lebah dalam dua bulan pengobatan.

"Sedangkan yang mengidap kanker payudara ada 15 orang yang telah sembuh,” terangnya.