MEDAN-Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih dinilai menjadi provinsi yang potensial dan menarik bagi investor. Hal ini bisa terlihat dengan diresmikannya pabrik baru dari perusahaan asing, PT Cipta Mortar Utama di Kawasan Industri Medan (KIM) 3.

 “Dengan berdirinya pabrik ketiga PT Cipta Mortar Utama di KIM 3 ini, tentunya menunjukkan kalau provinsi Sumut masih menjadi provinsi yang cukup menarik bagi investor,” ujar Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi saat memberikan sambutannya.

Turut hadir staf ahli Menteri PUPR Bidang Investasi dan Ekonomi, M Nasir, Staf Khusus Menteri Perindustrian, Happy Bone Zulkarnaen, General Delegate dan CEO Construction Product APAC, Javier Gimeno, CEO Construction Product South East Asia Saint Gobain, Nicolas Godet, President Director PT Cipta Mortar Utama, Jose Martos, Kadis Perindag Sumut, Alwin Sitorus juga Kepala Bappeda Sumut, Irman dan Direktur KIM.

Dalam kesempatan itu, Erry menyebutkan, Provinsi Sumut merupakan provinsi keempat terbesar penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bahkan, penduduknya lebih besar dari Jakarta yang hanya 12 juta jiwa sementara penduduk Sumut sudah mencapai 14,1 juta. “Di luar Pulau Jawa, Provinsi Sumut merupakan provinsi yang terbesar penduduknya,” kata Erry.

Selain itu, dari segi ekonomi makro, lanjut Erry, pertumbuhan ekonomi empat tahun terakhir di Sumut juga berada di atas rata-rata nasional. “Alhamdulillah tahun ini pada triwulan ketiga pertumbuhan ekonomi Sumut masih di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Inflasi juga berhasil di tekan di bawah nasional. Ini tentu menjadi suatu hal yang cukup membuat Sumut memiliki daya saing yang baik bagi para investor yang ingin berinvestasi di Sumut,” papar Erry.

Di sisi lain proyek infrastruktur di Sumut juga terus berkembang. Baru saja beberapa minggu lalu, Presiden RI meresmikan jalan tol Medan-Binjai dan Medan Tebing Tinggi yang merupakan jalan tol terpanjang di luar pulau Jawa. “Kita berharap jalan tol ini dapat diteruskan menjadi jalan tol Trans Sumatera, tentunya pembangunan ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk dukungan investor dari berbagai bidang. Salah satunya dari PT Cipta Mortar Utama, yang bergerak di bidang industri semen. Tentu ini sangat diharapkan dapat memberikan dukungan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang baik, ini snagat menjanjikan. Kami yakin dari pihak CEO tidak salah membuat pabrik di Sumut,” kata Erry.

Dalam kesempatan itu, Erry juga mengatakan pembangunan di Sumut juga akan terus digalakkan, bahkan dari target investasi yang telah ditetapkan pemerintah pusat, Sumut sudah  melebihi target dari yang ditetapkan dari tahun ke tahun. “Investasi yang masuk ke Sumut ini terus bertumbuh dan ini menunjukkan kalau kondisi Sumut cukup kondusif, baik dari sisi keamanan, perizinan dan berbagai aspek lainnya. Ini menunjukkan kalau Sumut memiliki harapan yang baik ke depan untuk menjadi Provinsi yang unggul bagi Indonesia,” terang Erry.

Sementara itu, Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto dalam sambutannya yang dibacakan Staf Khusus Menteri Perindustrian, Happy Bone Zulkarnaen mengatakan, kalau pemerintah mengapresiasi PT Cipta Mortar Utama yang kembali berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik ke-3 di kawasan KIM3. Dikatakannya, PT Cipta Mortar Utama pertama kali memasuki pasar Indonesia dengan mengoperasikan pabrik mortar di Cibitung tahun 1996 dan kedua di Gresik pada  2008. "Saya menyampaikan apresiasi kepada PT. Cipta Mortar Utama yang terus meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia serta memiliki rencana pembangunan pabrik berikutnya di beberapa lokasi hingga tahun 2020," ucapnya.     

Investasi dan rencana tambahan investasi menjadi salah satu indikasi bahwa Indonesia adalah negara yang menjanjikan untuk investasi, serta pasar yang sangat potensial. Airlangga menyebutkan investasi sektor industri di Indonesia terus meningkat.

Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor industri pada 2016 misalnya sudah sebesar Rp106, 78 triliun dan investasi PMA sektor industri sebesar 16, 68 miliar dolar AS. Dijelaskannya, peningkatan kapasitas PT Cipta Mortar Utama diharapkan dapat mengurangi kebutuhan impor untuk produk yang sama sehingga dapat menghemat devisa negara.

Pemerintah, kata Menperin, semakin memberi apresiasi karena produk mortar yang menggunakan bahan baku utama yaitu semen dan pasir berasal dari sumber daya alam lokal sehingga memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

Pabrik yang telah menggunakan teknologi baru atau modern dalam proses produksinya, tentunya membawa manfaat bagi perusahaan dan lingkungan. Alasan dia, teknologi baru akan lebih hemat energi dan lebih efisien sehingga menghemat sumber daya alam dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Teknologi baru yang digunakan Mortar itu sejalan dengan program pemerintah untuk industri hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,"kata Airlangga.

Sementara itu, General Delegate dan CEO Construction Product APAC, Javier Gimeno menyebutkan Indonesia khususnya Sumut memang masih potensial untuk tempat berinvestasi karena memiliki sumber daya alam dan pasar. Dia mengucapkan terima kasih atas dukungannya untuk Saint Gobain di Sumatera. Dikatakannya, pabrik ketiga ini dengan nilai investasi sebesar 9 juta uero, diharapkan dapat menjadi simbiosis mutualisme tidak hanya bagi Saint Gobain melainkan juga masyarakat.

‘‘Kapasitas pabrik ketiga di Indonesia setelah di Cibitung, Jawa Barat dan di Gresik Jawa Timur ini berkisar 180.000 ton per tahun," kata Javier.

Dikatakan Javier, kapasitas pabrik ketiga ini memang lebih kecil dibanding dua pabrik terdahulunya. Untuk pabrik di Cibitung berkisar 360.000 ton per tahun sedangkan pabrik yang di Gresik berkisar 200.000-an ton.

 "Untuk pabrik di KIM 3 ini ada berkisar 100-an orang jumlah tenaga kerja yang terserap. Tetapi jumlah itu akan bertambah seiring dengan beroperasinya pabrik ini," kata dia lagi.