Pematangsiantar-Walikota Siantar, Hefriansyah, membacakan nota keuangan pengantar Rancangan APBD Pemko Siantar tahun anggaran 2018 dalam sidang paripurna DPRD Siantar, Rabu (1/11/2017). Dalam rancangan itu diajukan APBD Siantar mengalami defisit Rp 20 miliar.

Hefriansyah menjabarkan penyebab defisit anggaran itu adalah jumlah pendapatan daerah Siantar hanya Rp 891 miliar, sementara belanja daerah mencapai Rp 911 miliar.

Selanjutnya, Hefriansyah menjelaskan sumber pendapatan pada APBD Siantar berasal dari PAD Rp 117 miliar, dana perimbangan Rp 731 miliar, pendapatan lain-lain yang sah Rp 41 miliar.

Sementara, belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung Rp 464 miliar dan belanja langsung Rp 447 miliar.

"Menyangkut defisit anggaran akan ditalangi dari pembiayaan daerah yang direncanakan surplus Rp 20 miliar," terangnya.

Disebutkan Hefriansyah, RAPBD Tahun 2018 ini merupakan pelaksanaan Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Siantar Tahun 2005 - 2025. Katanya lagi, tema pembangunan di Siantar Tahun 2018 adalah meningkatkan daya saing sektor perdagangan dan jasa yang bersinergi dengan pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.

Pada bagian lain Hefriansyah menyebut beberapa isu strategis yang diakomodir dalam penyusunan APBD Tahun 2018, yakni pada tahun 2018 Pemko Siantar akan menerapkan e-government, penerapan PP 71 Tahun 2010 Tentang Standard Akuntansi Pemerintahan, serta penyusunan RAPBD Siantar mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hefriansyah mengharapkan pembahasan RAPBD Tahun 2018 ini sesuai dengan mekanisme di DPRD dan mendapat persetujuan dari lembaga legislatif.