MEDAN-Kontingen tinju binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara harus puas kembali ke Medan tanpa medali emas di Kejuaraan Nasional antar PPLP, PPLPD, dan SKO 2017, di Ambon, Maluku.

Mereka harus puas meraih 3 perak dan 1 perunggu. Meski torehan ini meningkat dibanding Kejurnas tahun lalu yang hanya meraih 4 perunggu, namun secara umum tim pelatih mengaku kecewa dengan hasil ini, karena harusnya bisa lebih baik.

Dani Bona Marpaung yang berlaga di final kelas 63 kg junior putra, Jumat (27/10), kalah angka atas petinju Sulawesi Selatan, Fatul Nurlatif. Hal yang sama juga dialami Eldadara yang turun di kelas 54 kg junior putri.

Eldadara juga kalah angka atas petinju Papua, Yusulina. Sebelumnya medali perak juga direbut petinju Sumut, Johanes Lubis, di kelas 40 kg junior putra, dan perunggu melalui Novida di kelas 54 kg Youth putri.

Pelatih PPLP Sumut Binsar Simamora menjelaskan, pihaknya mengaku dirugikan dengan keputusan juri dan hakim pertandingan yang memimpin dua laga final atlet Sumut. Menurut Binsar, atletnya dinilai lebih unggul dibanding lawannya.

Bahkan, lanjutnya, protes keras tidak hanya dilayangkan oleh kontingen Sumut saja, namun kontingen lain juga melakukan hal yang sama karena diduga penilaian yang tidak objektif.

“Kami tidak terima dengan kekalahan Dani dan Eldadara. Harusnya mereka menang. Jadi kontroversi semua putusan. Kita kecewa berat. Padahal, atlet kita lebih unggul. Cuma, karena penilaian pola manual wasit hakim yang pimpin laga kurang paham dengan kemajuan pertinjuan sekarang,” jelasnya.