BALIGE-Wakil Ketua DPRD Toba Samosir (Tobasa) Asmadi Lubis akan mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.

Rencana keberangkatannya adalah untuk audensi kepada pimpinan KPK atas adanya dugaan suap kepada 27 orang rekannya yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD untuk pelolosan Laporan Pertanggungjawaban Bupati Toba Samosir (Tobasa) Tahun Anggaran (TA) 2016.

"Minggu depan, kami sudah di Jakarta untuk audensi kepada pimpinan KPK. Kalau saya bukan anggota dewan dapat membuat laporan sendiri tetapi karena masih berstatus anggota maka butuh konsultasi," ujar Asmadi Lubis di Balige.

Menurut politisi Partai Gerindra ini, keberangkatan ke KPK dirinya akan didampingi rekan-rekannya yang juga sebagai pemerhati yang anti terhadap korupsi, di antaranya Sahala Pardede.

"Mereka menggagasi keberangkatan ini, nanti kami akan bersama sama," katanya seraya menyebut jumlah rombongan berkisar 4-6 orang.

Sebelumnya, Asmadi Lubis menyampaikan bahwa 27 orang anggota DPRD Tobasa menerima suap Rp 1,2 miliar dari Pemkab Tobasa di salah satu tempat di Jakarta yang disebut "Bubur Pacenongan". Uang suap tersebut untuk pelolosan Laporan Pertanggungjawaban Bupati Toba Samosir (Tobasa) Tahun Anggaran (TA) 2016. Bahkan, Asmadi Lubis siap menanggung risiko bahkan bunuh diri jika apa yang ia sampaikan tidak benar.

Asmadi Lubis berharap rekannya di legislatif melaporkan dirinya ke penegak hukum jika keberatan atas tuduhannya itu. "Silahkan laporkan saya kalau berani. Sekarang tuduhan bukan dugaan, berarti apa yang saya katakan adalah benar, mereka telah menyadari, " ujar Asmadi Lubis, Jumat (20/10/2017).

Dia mengatakan, motif dirinya mengungkap suap di DPRD kepada khalayak umum adalah untuk menyelamatkan sistim pemerintahan yang dinilainya selalu berorientasi kepada uang atau fee. Apabila tidak ada hitungan, maka kegiatan atau program sulit untuk dimuluskan oleh dewan.

"Masih ingatkan, paripurna LPJ saat itu tidak ditandatangani beberapa dewan, namun disahkan. Ada apa? Apakah sudah ada deal-deal atau yang lain," sebutnya.

Ditambahkan dia, apabila ada merasa bahwa apa yang dituduhkannya itu adalah benar, maka agar secepatnya melaporkannya ke aparat hukum. "Mari kita sama sama memperbaiki sistim kuno harus ada uang baru kerja, " tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Tobasa, Tonni Simanjuntak, tuduhan Asmadi Lubis itu sangat tidak berdasar dan mengada ada. Untuk itu, dewan sebagai institusi akan lebih mendahulukan kesepakatan secara musyawarah.

"Saat ini kami belum dapat memberikan tanggapan atas tuduhan itu. Yang pasti hari Senin nanti kami akan rapat internal dewan, " jelasnya, Jumat (20/10/2017), di Balige.