MEDAN - Sejak malam kemarin, Minggu (22/10/2017) hingga Senin (23/10/2017), air di daerah Kecamatan Delitua, Kecamatan Patumbak, Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Amplas, mati. Akibatnya, warga menggunakan air isi ulang untuk mandi dan buang hajat. Warga sangat kecewa dengan pihak PDAM Tirtanadi yang terkesan lamban menangani kebocoran pipa di Jalan Purwo Gang Anyelir Delitua, yang ternyata sudah lama terjadi. Bahkan masyarakat juga sudah melaporkan hal ini ke pihak PDAM Tirtanadi, tapi baru hari ini dilakukan perbaikan.

"Sudah lamanya pipa itu bocor, tapi baru sekarang diperbaiki. Tunggu sudah parah baru diperbaiki, gawatlah negara ini. Kalau sudah begini masyarakat juga yang kena imbasnya. Mau buang hajat pun awak bingung, air mati. Alasan perbaikan, ya iyalah. Tunggu sudah tak jalan air baru turun ke lapangan. Selama ini tutup mata," cetus Budi, warga jalan Purwo Gang Anyelir Delitua.

Bayangkan, dampak dari kebocoran PDAM Tirtanadi membuat warga resah dan kesusahan untuk mendapatkan air bersih. Jangankan untuk minum, untuk mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya warga terpaksa membeli air galon untuk pengganti air bersih. Bahkan beberapa pedagang kecil seperti penjual lontong dan penjual sayur masak pun sampai tak berjualan karena air mati.

"Air Mati sejak tadi malam, mau masak susah apalagi mau mandi. Gimana mau berjualan, apa masak nggak pakai air dek. Liat saja, untuk minum dan buang hajat pun tak bisa. Katanya sampai beberapa hari ini, gawatlah tak jalan kami ini. Tapi tak adanya pemberitahuan ke masyarakat, padahal tarif air naik dan kalau telat main putus saja. Tapi kalau sudah begini masyakarat yang kena getahnya, nasib... nasib," terang Erni penjual lontong Jalan Purwo kepada GoSumut.

Ketika dikonfirmasi pada Humas PDAM Tirtanadi, Zaman Mendrofa mengatakan bahwa kerusakan pipa di Jalan Purwo sudah diumumkan di media. Padahal, seperti yang diketahui tak semua warga yang membaca koran setiap harinya.

"Sudah diumumkan di media soal kerusakan pipa tersebut. Diperkirakan proses perbaikan berlangsung dua hari. Kendalanya, pipa berada di bawah rumah warga," terang Zaman.