PALAS-Dikarenakan saluran irigasi yang mengairi areal persawahan padi milik sejumlah petani padi di Desa Hasahatan Julu, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas) mengering, petani padi beralih profesi menjadi petani kangkung.

Satu petani padi, Abdul Syukur Hasibuan kepada wartawan, saat berada di lokasi areal persawahannya menyebutkan, disebabkan minimnya debit air yang ada pada jaringan irigasi persawahannya, berakibat air yang ada tidak mencukupi untuk mengairi seluruh lokasi persawahannya di musim kemarau saat ini.

"Selain areal persawahan milik saya ini yang kekurangan air, masih ada lagi sekitar puluhan hektar lahan persawahan milik masyarakat di sekitar lokasi ini yang kekurangan air," jelas Syukur.

Bahkan, lanjutnya, akibat kondisi kekurangan air itu, sekarang ini, para petani padi sawah mengkhawatirka akan banyak petani padi yang gagal tanam.

"Nggak ada air di areal sawah ku saat ini, makanya tanamannya ku ganti sayur kangkung. Dari pada tidak ada aktivitas dan penghasilan yang akan ditunggu keluarga. Kan, lebih bagus bertanam kangkung, " ucapnya.

Sementara, Sutan Mangaraja Silindung, satu warga Desa Hasahatan Julu lainnya mengungkapkan, kekeringan yang melanda areal persawahan di sini disebabkan kurang aktifnya pengelola irigasi pengairan persawahan di lokasi itu.

"Kami berharap, persoalan kekeringan di areal persawahan petani padi di sini, bisa segera ditangani oleh pemerintah secara cepat, mengingat jadwal musim tanam padi sawah di sini sudah dimulai," pintanya.

Menanggapi persoalan kekeringan lahan persawahan itu, Ketua KTNA Palas, H Idaham Butar-butar, meminta agar Pemda Palas melalui dinas terkait, supaya memperhatikan kondisi lahan pertanian waraga yang saat ini mengalami kekeringan itu.

"Kita berharap Pemkab Palas segera meninjau kondisi lahan persawahan para petani itu. Agar masyarakat petani padi bisa terbantu. Hal ini sejalan dengan visi misi pemerintah, untuk meningkatkan swasembada pangan di daerah ini," sebutnya.