MEDAN – Guna menjawab permasalahan begal yang belakangan meresahkan masyarakat Kota Medan, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho meminta masyarakat untuk segera mengunduh aplikasi Polisi Kita. Pasalnya, pada aplikasi yang terhubung ke operator selama 24 jam ini, masyarakat bisa langsung melapor jika mendapat tindak kriminalitas dan mengetahui aksi begal di mana pun dan kapan pun.

"Saat ini sudah ada aplikasi Polisi Kita. Mohon dengan hormat agar kita semua mengunduhnya. Ini salah satu usaha yang kita lakukan untuk memberantas begal," ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho usai penandatanganan fakta integritas anti begal dan narkoba yang digelar grup wartawan, Selasa (17/10/2017).

Begitupun, ujar Sandi, terkadang masih ada masyarakat yang usil menggunakan aplikasi Polisi Kita tidak pada tempatnya. Padahal, aplikasi ini diharapkan bisa menjawab permasalahan yang dialami warga Medan, khususnya soal begal.

"Masyarakat masih saja ada yang usil dalam mempergunakan aplikasi ini dengan melaporkan kejadian yang tidak benar,” ungkap alumnus Akpol tahun 1995 ini.

Selain itu, orang nomor satu di Mapolrestsabes Medan ini juga mengkritik pemberitaan yang masif terkait begal di media karena terkesan menakut–nakuti warga masyarakat.

“Seharusnya, informasi itu harus dicek kebenarannya terlebih dahulu. Sebab, lima kejadian begal, empat di antaranya sudah berhasil kita ungkap,” lirihnya.

"Lantas, dengan kondisi ini apakah pas rasanya kalau Medan dikatakan rawan begal? Pemberitaan yang masif soal begal mengarah pada menakut–nakuti," timpalnya.

Begitupun, mantan Kapolsek Medan Baru ini menybutkan, bukan berarti Polrestabes Medan anti kritik. Sebab, Sandi menyadari masih jauh dari rasa aman jika seluruh stakeholder tidak bersinergi untuk menciptakan rasa aman. Oleh sebab itu, dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk memerangi tindak kejahatan jalanan dan narkotika.

Sementara itu, Ketua PWI Sumut, H Hermansjah mengatakan, menanggapi permasalahan begal, media juga harus fair dalam pemberitaannya. Sudah saatnya, pers ikut berperan dalam mempublikasikan keberhasilan polisi.

“Jangan hanya maraknya begal yang disiarkan. Media juga harus fair dalam menyiarkan keberhasilan polisi dalam mengungkap kasus begal," katanya.

Hermansjah meyakini pihak kepolisian dapat memberantas begal dan narkoba jika alim ulama, masyarakat dan stake holder lainnya berperan aktif memeranginya.

“Tidak ada yang mustahil, kami yakin aparat kepolisian dapat memberangus begal,” tandasnya.