ASAHAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Asahan, H Henri Siregar melakukan reses di Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Kisaran Barat Asahan, Kamis (12/10/2017). Selain menjalin silahturahmi, Henri menerima dua aspirasi rakyat yaitu maraknya peredaran narkoba di Kelurahan Tegal Sari, khususnya di kawasan Jalan Sei Asahan dan permohonan bantuan dana pembangunan ruang kelas Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA).

Persoalan peredaran narkoba di sampaikan Lurah Kelurahan Tegal Sari Muhammad Ibnu. Sebagai lurah, ia merasa miris terhadap maraknya peredaran narkoba yang dijuluki sebagai Kampumg Narkoba itu. “Kami berharap, Bapak H Henri bisa mencarikan solusi agar peredaran narkoba di daerah kami ini bisa diberantas. Sebab, meskipun penindakan terhadap pelaku (narkoba) terus dilakukan aparat penegak hukum, tapi peredaran narkoba tetap saja marak,” pinta Ibnu.

Sementara itu, Ketua Yayasan MDTA, Asri, memohon kepada politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu supaya mengusulkan bantuan dana untuk pembangunan 2 ruang kelas sekolah pendidikan agama islam itu kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan.

Sebab, bantuan hibah yang telah diterima sebelumnya sebesar Rp. 20 juta dari dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Asahan Tahun Anggaran 2017, dinilai masih kurang untuk membangun kelas hingga selesai.

“Kalau bisa, madrasah kami dapat diberi bantuan dana lagi,” pintanya. Permohonan bantuan dana itu juga ditegaskan warga lainnya, Ismadewi. Ia menilai, bahwa tambahan ruang belajar bagi murid sangat dibutuhkan dan mendesak.

“MDTA sangat berarti bagi kami pak. Kami berharap anak anak kami disini bisa ditampung untuk belajar di MDTA ini. Sementara ruangan kelas yang ada terbatas,” pungkasnya.

Menyahuti masalah peredaran narkoba, Henri berjanji akan mengoordinasikan pemberantasan narkoba dengan para pihak berwenang. Namun, ia meminta kepada warga, khususunya orang tua agar meningkatkan pengawasan terhadap anak.

Dengan demikian, perubahan perilaku anak dapat diantisipasi sejak dini, jika terindikasi mengonsumsi narkoba.

“Persoalan narkoba bukan hanya menjadi tanggung pemerintah saja. Kita sebagai orang tua juga harus ikut berperan aktif mengawasi,” kata Henri.

“Selain itu, pembekalan pendidikan agama kepada anak juga harus dilakukan dari mulai usia dini. Karena Agama merupakan benteng, agar terhindar dari perbuatan tercela, termasuk narkoba ” sambungnya.

Terkait pembangunan ruang belajar MTDA, Henri menerangkan, bahwa usulan bantuan dana pembangunan ruang belajar tidak bisa diberikan. Sebab, bantuan dalam bentuk hibah maupun bantuan sosial tidak bisa diberikan setiap tahun kepada lembaga yang sama.

“Meskipun begitu, secara pribadi, saya akan memberikan bantuan, yang disisihkan dari tunjangan reses saya,” tandasnya.

Kegiatan itu dirangkai dengan peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas MDTA oleh Henri Siregar. Acara dilanjutkan dengan pemberian penali kasih kepada anak yatim, dan bantuan berupa pengeras suara kepada kelompok perwiritan di Kelurahan Tegal Sari Kisaran.