PADANGSIDIMPUAN-Dua wanita setengah tua yang sehari-harinya berjualan di dua dari tiga kantin yang berada di dalam lingkungan sekolah MAN 1 Kota Padangsidimpuan terpaksa harus menelan 'pil pahit'.

Ini disebabkan kedua wanita tersebut di 'depak' dari kantin di sekolah tersebut sesuai dengan keputusan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Padangsidimpuan.

Sumarni (47) yang telah 25 tahun berjualan di kantin sekolah tersebut dan Safrida Hannum (57) yang kurang lebih 2 tahun berjualan di kantin satunya, kaget saat mendatangi warung mereka. Kondisi warung yang sebelumnya di segel dengan kayu dan besi oleh pihak sekolah, tiba-tiba sudah terbuka dan barang-barang dari dalam warung sebagian sudah berada di luar.

Mendengar kejadian tersebut dari warga, Go Sumut langsung menuju ke TKP, terlihat kedua wanita tersebut bersama anak-anak mereka sedang sibuk membenahi barang-barang mereka. Dari keterangan yang diperoleh dari Sumarni dan Safrida Hannum, mereka sudah diminta oleh pihak sekolah untuk meninggalkan kantin yang menjadi tempat usaha mereka sejak sebulan yang lalu.

Alasan di disuruhnya mereka untuk pindah dari kantin tersebut, kedua wanita itupun belum bisa menjelaskannya. Namun, saat kepala sekolah MAN 1 Jannes Sihombing datang menemui mereka beberapa waktu lalu, sang kepala sekolah hanya datang untuk memastikan pengosongan ke dua kantin tersebut dengan cara yang tak menyenangkan. Safrida Hannum, yang sudah menjanda dan memiliki 3 anak menuturkan,"Dia (Kepala Sekolah) datang dengan cara yang tidak terpuji, 'Morot ho sanon, na hutanda ho, selama au dison pottingan dope keluargakku dison' (Pergi kau dari sini, aku tak kenal kau, selama saya berkuasa disini lebih penting lagi keluargaku disini dari pada kau-red),"ujar Safrida menirukan menahan sedih. Sedangkan Sumarni, ibu yang sudah memiliki 4 orang anak ini juga menuturkan hal yang sama dengan penuturan Safrida.

"Saya sudah 25 tahun berjualan di sekolah ini pak, tapi kenapa saya di usir dari sini. Apa salah kami, padahal kami membayar sewa setiap bulannya,"ujar Sumarni menimpali.

"Kami merasa karna ada pihak keluarganya yang mau berjualan dikantin ini makanya kami diusirnya (Kepala Sekolah). Buktinya, sudaranya yang mengelola kantin didepan tidak disuruhnya pindah. Kemanalah kami membawa barang barang kami ini pak? Rumah kami tidak memungkikan," tambah kedua wanita itu.

Sementara itu, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum Monar Tua Ritonga mengatakan kepada awak media bahwa tindakan yang dilakukan pihak sekolah MAN 1 Kota Padangsidimpuan terhadap kedua wanita yang mengelola kantin di lingkungan sekolah itu sudah sesuai dengan ketentuan. Yang mana, sudah sejak beberapa bulan yang lalu kedua wanita pengelola kantin itu diperingatkan agar segera mengosongkan kantin tersebut.