SAMOSIR - Pembunuhan sadis kembali terjadi di Sumatera Utara. Peristiwa tragis kali ini terjadi di Pangururan, Kabupaten Samosir, Jumat (6/10/2017). Seorang suami Patar Simbolon (42) tega menghabisi nyawa istrinya Pitta Uli boru Girsang (44). Usai menghabisi istrinya, Patar membakar rumah mereka, hingga rumah di sebelahnya turut terbakar.

Kejadian sadis itu berlangsung Jumat (6/10/2017) sekitar pukul 08.00 WIB, tepatnya di rumah pasangan suami istri ini di Dusun Lumban Lobu, Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan, yang kemudian dilaporkan para tetangga ke polisi sekira pukul 10.00.

Informasi dihimpun, sebelum membakar rumahnya, pelaku terlebih dahulu mengeluarkan anak-anaknya dan jenazah istrinya keluar rumah.

“Kita tidak melihat langsung kejadian, namun informasi yang kami dapatkan dari warga, kejadian diperkirakan sekitar pukul 08.00 WIB setelah anak-anak korban berangkat sekolah,” terang Kepala Dusun I, Desa Rianiate Edison Simbolon di ruang jenazah RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan.

“Kami tidak tahu apa motif pembunuhan ini, tapi beberapa minggu terakhir mereka terlihat sering cekcok. Mayat korban kita temukan kurang lebih 70 meter dari rumahnya yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari Perumahan Korpri milik Pemkab Samosir,” lanjut Edison.

Edison menyampaikan, pihaknya sudah meminta bantuan Dinas Sosial Kabupaten Samosir agar mendirikan tenda sebagai tempat tinggal sementara untuk keluarga korban dan keluarga Herlin Simbolon, tetangga korban, yang rumahnya juga ludes terbakar.

Kepala Desa Rianiate Tumpak Sitanggang juga mengatakan hal serupa. Dia menyebut bahwa pemukulan diduga terjadi akibat konflik rumah tangga.

Sementara, salah seorang warga setempat yang tak mau namanya disebutkan mengatakan bahwa korban dipukul di bagian kepalanya menggunakan benda keras dan tumpul.

“Diduga kepala bagian belakang dipukul pakai benda tumpul,” katanya.

Dan, tak lama usai laporan warga, personel yang dipimpin Kabag Ops Polres Samosir Kompol Bernard Naibaho berhasil mengamankan pelaku.

“Tersangka sudah diamankan ke Mapolres Samosir dan korban sudan dievakuasi ke RSUD Pangururan untuk dilakukan visum,” ujar Kompol Bernard Naibaho.

Diketahui, Pitta Uli Girsang kesehariannya bekerja sebagai pertani, meninggalkan 8 orang anak, 3 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Hingga saat ini jenazah korban masih berada di ruang jenazah RSUD dr Hadrianus Sinaga untuk keperluan otopsi.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Samosir terkait motif peristiwa tersebut.

“Sabar ya, Bang. Masih kita proses dulu. Nanti kita kasi tahu secara resmi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Agus Maryana.