JAKARTA - Rapat Partai Golkar yang digelar awal pekan kemarin di kantor DPP, Jakarta Barat, memutuskan mendukung Khofifah Indar Parawansa maju Pilgub Jatim. Ketua Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar Roem Kono menuturkan, dukungan tersebut diputuskan setelah partai dapat restu dari Presiden Joko Widodo.

"Sejak awal saya kira partai lain belum menghubungi Khofifah, kita sudah menghubungi. Dan kita sudah menanyakan ke Presiden, dan Presiden welcome ya kita harus dukung," kata Roem di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).

Meski demikian, Roem mengaku hingga saat ini belum mengetahui partai-partai yang ikut mengusung Khofifah. Khofifah sendiri tetap mendaftar dan mengambil formulir ke sejumlah partai, di antaranya Partai Demokrat.

"Saya kira proses sedang berjalan, proses politik. Saya kira Khofifah kan jalan terus mendaftar ke partai. Saya kira proses rekrutmen politik berjalan dan pada akhirnya kita tahu sendiri siapa partai mana saja mendukung Khofifah," tegasnya.

Wasekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menuturkan, alasan partainya memilih Khofifah karena dinilai memiliki peluang menang yang besar ketimbang calon lain.

"Potensi (Khofifah) untuk menang sangat besar," kata Ace di Senayan.

Ace tak mau mempersoalkan kekalahan Khofifah di Pilgub Jatim sebelumnya. Sebab, konfigurasi politik saat ini berbeda dengan Pilgub Jatim lalu. Ditambah, Khofifah memiliki pengaruh yang kuat di kalangan masyarakat Jatim. Sebagaimana diketahui, Khofifah saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

"Kalangan ibu-ibu di Jatim, dalam Pilkada sebelumnya Khofifah sudah hampir menang. Jadi potensi untuk menang (saat ini) sangat besar," tegasnya.

Golkar akan menjalin koalisi dengan sejumlah partai untuk mengusung Khofifah. Koordinator pemenangan Pemilu wilayah Sumatera-Jawa Partai Golkar Nusron Wahid menyebut, Partai NasDem dan Hanura masuk dalam radar koalisi bidikan Golkar.***