LANGKAT-Akibat murahnya harga jual kepiting bakau atau kepiting kelapa, banyak nelayan tangkap yang tidak melakukan penangkapan kepiting.

 
Harga jual kepiting BS atau 2,5 on perekor saat ini hanya laku dijual Rp10.000-Rp12.000/kg. Sebelum ada Permen Kelautan dikeluarkan tahun 2015 lalu, kepiting ini laku dijual untuk bahan baku budidaya kepiting lunak. Saat ini, nelayan budidaya kepiting lunak sudah tutup, karena produksinya tidak boleh diekspor.

"Kalau kepiting betina bertelur, berat per ekornya 3 ons hanya laku dijual Rp20.000/kg. Kalau kepiting jumbo, atau jantan dengan bobot 3,5 kg per ekor yang memiliki harga jual, yakni Rp40.000/kg," sebut Wage, petani penangkap kepiting di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang, Langkat.

Ditemui terpisah, Paidi alias Cokeng, pedagang pengumpul kepiting hasil tangkapan kepiting di Dusun Kelantan, Gebang, mengatakan, saat ini kepiting yang dihasilkan nelayan tangkap tidak banyak dan pasarnyapun hanya pasar lokal.

"Kalau dahulu harga kepiting super atau jimbo bisa diatas Rp 100.000 sampai Rp 150.000 per kg. Sekarang karena murah, nelayan tidak mau lagi mencarinya, karena biaya membeli umpan bubu kepiting saja tidak pulang modal," akunya.

Diakuinya lagi, usahanya membeli kepiting dari nelayan tangkap, saat ini sudah terseok-seok. "Susah, mau ditutup, tidak lagi membeli jepiting, kasihan jika ada nelayan datang bawa kepiting kerumah mau dijual. Gak ditutup, hasilnya cuma sedikit, paling banyak rata-rata perhari hanya 5 sampai 7 kg. Kalau tempo hari paling sedikit kita disetori kepiting dari banyak nelayan sampai 100 kg," aku Paidi lagi.