JAKARTA - Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Reweyai dikabarkan dipecat dari elite Golkar. Sebelumnya, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur Partai Golkar Azis Samuel menuding jika Yorrys selama ini membuat onar di tubuh organisasi.

Azis menilai Yorrys telah menyerang sesama kader sehingga berpotensi diberi sanksi. Apalagi, menurut Azis, Yorrys juga menyerang Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

"Kemarin, saya baca statement Saudara Yorrys itu merupakan suatu provokasi untuk menjatuhkan Pak Novanto," katanya di Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Slipi beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Yorrys memimpin tim kajian untuk mengukur elektabilitas Partai Golkar. Dalam hasil kajian itu, Yorrys menganggap kasus hukum yang tengah menjerat Setya sebagai faktor penyebab turunnya elektabilitas partai.

Sejak awal, Yorrys getol mendesak Setya mundur dari pucuk Partai Golkar. Ia menggadang Airlangga Hartarto sebagai penganti Setya.

Azis menuding perilaku Yorrys mirip seorang preman. Azis juga melihat Yorrys seolah-olah ingin mengambil alih pimpinan partai. "Kalau mau jadi preman di luar, jangan di Partai Golkar," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Yorrys enggan menanggapi tudingan Azis. Menurut Yorrys, Azis tidak punya kapasitas untuk berbicara. "Saya enggak mau menanggapi orang yang enggak punya kapasitas untuk ngomong itu. Ngapain saya tanggapin," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Golkar Roem Kono saat dikonfirmasi, membenarkan kabar tersebut.

"Saya sudah mendengar, tapi saya baru pulang dari kunjungan kerja di Gorontalo. Nanti saya akan konfirmasi lagi ke Sekretaris Jenderal," kata Roem.

Wacana pergantian Yorrys, kata Roem, sudah dia ketahui. Namun, Roem mengaku belum melihat surat pergantian posisi pengurus teras Golkar tersebut.

"Pergantian ini diskresi ketua umum. Nanti akan ada penjelasan resmi dari Golkar," ujarnya. ***