JAKARTA - Luar biasa. Kalimat itu yang pantas diberikan kepada pasangan IM Irena Kharisma Sukendar dan GMW Medina Warda Aulia yang memperkuat Tim Catur Cepat Putri saat meraih perak pada Asian Indoor Martial Art (AIMAG).

Dalam pertandingan final di Asghabat, Turkmenistan, Selasa (26/9/2017) malam, duet pecatur wanita andalan Indonesia ini kalah dari Tim China dengan poin 0,5-1,5. Irene yang memiliki elo rating 2373 harus mengakui ketangguhan juara dunia, GM Zhongyi Tan yang memiliki elo rating 2508 dan Medina (2292) bermain remis dengan GM Tingjie Lie.(2446).

"Hanya ada satu kata, luar biasa! Meski meraih perak tapi mereka sempat menaklukkan Tim China yang diperkuat juara dunia wanitanya itu di babak kualifikasi. Ini adalah hal mustahil yang menjadi kenyataan," kata Manajer Tim Catur Indonesia, Kristianus Liem usai pertandingan.

Apa yang disebut Kristianus memang kenyataan. Pada babak kualifikasi, Tim Catur Putri Indonesia sempat mengalahkan sang juara dengan poin 1,5-0,5. Poin itu diraih dari hasil kemenangan Medina atas Tingjie Lei dan hasil bermain remis Ireme dengan Zhongyi Tan.

Penampilan yang juga patut diapresiasi, kata Kristianus, saat mereka mengalahkan Tim India yang juga diunggulkan dengan poin 2-0 di semifinal. Saat itu, Irene membungkam WGM Rout Padmini dan Medina menaklukkan IM Sachdev Tania.

"Rasanya, mereka seperti membuat kejaiban karena selama ini India dan China seperti "tidak tersentuh". Di sini, kedua tim kuat itu mampu kita taklukkan. Menang lawan China di babak kualifikasi dan di kalahkan India tanpa balas. Rasanya bangga luar biasa," katanya.

Lebih jauh, Kristianus Liem mengungkapkan hasil medali perak yang disumbangkan Irena dan Medina sudah merupakan sejarah baru bagi catur Indonesia. "Paling tidak ini sudah merupakan perbaikan prestasi sebelumnya," tandas kepala sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) ini. ***