MEDAN-Pembina Medan Plus, Eban Totonta Kaban menyampaikan kerja dan usaha Medan Plus saat ini masih memiliki tantangan oleh karenanya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

"Sesuai dengan tujuan berdirinya medan plus, stop stigma terhadap semua, hari ini stigma itu sudah mulai berkurang, hari ini saya salah satu sebagai pendiri Medan  Plus yang hingga kini masih eksis membimbing mereka yang ingin berubah," kata Toton, kemarin di Hotel Polonia Medan dalam rangkaian Memperingati HUT ke 14 Medan Plus.

Hadir Program Manager Rehabilitasi Narkoba Uray Ghufrani, Direktur Rehabilitasi Medan Plus Ichasunuddin Lubis, jajaran Pengurus Medan Plus dan Manager Program Pascarehab Medan Plus Robby Hutagalung serta penggiat antinarkoba Medan.

Menurut Toton, Medan Plus masih diperlukan di Medan, Sumut dan Indonesia, sebagai bagian dari ujung tombak menghapus stigma. Di Medan Plus sebanyak 50 persen mantan pengguna dan terkena HIV/Aids yang bekerja dan bermanfaat bagi orang lain. "Dengan treatmen yang tepat mereka dapat hidup dengan orang normal dan bermanfaat bagi orang lain," sebutnya.

Menurutnya bagi medan plus memberikan kesempatan kepada mantan pengguna dan berpartisipasi aktif untuk menjadi ujung tombak penyuluh dan sosialisasi akan bahaya narkoba. 

"Kami memberi kontribusi, dengan menghadirkan wajah manusiawi terhadap pengguna HIV, kini kami hadirkan wajah baru, berani tampil di muka umum, menunjukan sosok HIV dan pengguna narkoba yang mandiri dan produktif," sebutnya.

Dalam kesempatan ini masih terjadi stigmasisasi, para pengindap HIV/AIDS, kami masih menerima korban kriminalisasi para pengguna narkoba yang tidak memiliki barang cukup barang bukti. Kami berharap Medan Plus menjadi tempat advokasi bagi pengguna narkoba yang mendapat kriminalisasi. 

"Saya percaya ini medan plus hadir karena kehendak Tuhan. tujuan bukan virus itu yang menakutkan tapi apa masyarakat bisa mendukung dan menciptakan lingkungan kondusif," sebutnya.

Toton menyampaikan bagian dari tanggung jawab Medan Plus adalah menangani korban, kalau tidak ada lingkungan yang kondusif, bagaimana orang yang telah terlanjur kena ini juga kembali menjadi baik. 

"Motto menjadi sehat dan peduli, kami mengembangan sikap sehat dan peduli karena sia-sia, sehat tapi tidak peduli kepada sekitarnya, dibutukan orang-orang yang peduli untuk menghadapi kondisi ini. kita semua punya kepedulian itu. Kami tidak ingin meneruskan virus HIV, tapi meneruskan virus kepedulian," sebutnya.

Sedangkan Direktur Rehabilitasi Narkoba Medan Plus Ichasanuddin Lubis mengatakan Divisi yang dipimpinnya dimulai sejak 2006. "Di awal kita fokus ke HIV/AIDS dan sejak 2006 membantu pengguna narkoba yang ingin pulih dari ketergantungan narkoba," kata Ican.

Medan Plus dalam perjalan pelayanan kepada pengguna narkoba membuka unit rawatan inap dan rawat jalan. Kini Medan Plus telah melayani pengguna narkoba khusus anak, wanita dan dewasa. Untuk program rawat inap ada di Jalan Pasar 7 Medan khusus untuk anak dan perempuan, Jalan Jamin Ginting Laucih Medan khusus untuk dewasa sedangkan program pascarehab ada di Jl teratai Binjai dan Jl Nabung Surbakti Kabanjahe.

Dalam kesempatan HUT ke 14 Medan Plus itu turut diluncurkan program dan layanan yang dikembangkan Medan Plus, diantaranya peluncuran website di medanplus.org yang dilanjut dengan peluncuran Biro Psikologi dan Klini Pratama Medicare Medan Plus.