Samosir-Sebanyak 800 peserta ikut lomba lari Samosir Lake Toba Ultra Marathon dari berbagai daerah dan luar negeri, dilepas dari pelataran Hotel Sitio-tio Pangururan, Sabtu (23/9/2017). Sebelum melepas peserta lomba, Bupati Samosir Rapidin Simbolon menyampaikan selamat datang di Kabupaten Samosir "Negeri Indah Kepingan Surga".

“Nikmatilah keindahan panorama Danau Toba, berlomba sembari berwisata. Lomba Ultra Marathon ini kiranya bukaan hanya menjadi ajang berkompetisi, sekembalinya peserta ke daerah asalnya juga menjadi media promosi kepada dunia bahwa Danau Toba menyajikan keindahan luar biasa mengagumkan untuk dikunjungi,"ujar Rapidin.

Samosir Lake Toba Ultra Marathon mempertandingkan empat kelas yaitu, lomba lari 50K, 10K, 25K dan 5K.

Kepala Dinas Pariwisata Samosir, Ombang Siboro, mengatakan, Samosir Lake Toba Ultra Marathon adalah raingkaiaan even ke tujuh Horas Samosir Fiesta (HSF) 2017.

Even yang sudah digelar untuk ketiga kalinya ini merupakan rangkaian program Pemerintah Kabupaten Samosir yang diselenggarakan Running Explorer, bekerja sama dengan Horas Halak Hita Toba International Detour dan didukung Kementerian Pariwisata.

"Ini lomba lari yang terunik di Indonesia karena merupakan satu-satunya lomba lari yang dilakukan di pinggir danau. Selain itu, jalurnya juga sangat menantang karena tanjakan dan turunannya cukup sulit dan ekstrim dibanding even yang sama,” ujar Ombang Siboro.

Menurut Ombang, berlari di Samosir diyakini akan membawa sensasi tersendiri. Di sini peserta akan dimanjakan pemandangan Danau Toba yang mengelilingi Pulau Samosir. Suasana yang sejuk dan menyegarkan, hamparan air jernih yang berwarna biru, dan juga pemandangan mempesona beberapa pegunungan hijau, dipastikan siap menyapa peserta.

Panorama danau raksasa di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut juga bisa dilihat langsung dari dekat. Semua peserta diyakini bakal terbius pesona Danau Toba, danau terbesar kedua setelah Danau Victoria di Afrika.

Setelah itu, ada Batu Hobon, situs yang terletak di Desa Limbong Sagala. Batu ini sakral karena merupakan tempat Si Raja Batak menyimpan harta bendanya.

“Lintasan lari juga cukup memberikan tantangan bagi pelari. Mereka berlari dengan lintasan menanjak dan menurun. Start-nya mulai dari pemandian air hangat Resor Sitio-tio Panguruan. Finish-nya juga sama. Setelah berlari, mereka bisa berkunjung ke obyek-obyek wisata yang ada di Samosir dan Danau Toba," jelasnya.