JAKARTA - Perjuangan pebalap sepeda putri Indonesia, Crismonita Dewi Putri patut diacungin jempol. Usai meraih 2 perak pada SEA Games XXIX Malaysia, Agustus lalu Crismonita masih mampu mengukir prestasi cemerlang dengan mencatat sebagai penyumbang perunggu kelima bagi kontingen Indonesia pada Asian Indoor Martial Art Games (AIMAG) di Asghabat, Turkmenistan.

Medali perunggu diraih Crismonita dari nomor Sprint 200 M setelah mengalahkan pebalap Hongkong, Wing Yu Ma dengan skor 2-0 pada perlombaan perebutan peringkat ketiga di Velodrom Welotrack Sport Binasy, Rabu (20/9/2017) malam.

"Saya gagal merebut emas karena kalah dalam perlombaan 1/2 final melawan juara dunia asal Hongkong, Wai Zse Lee dengan skor 2-0. Makanya, saya ngotot merebut perunggu dengan mengalahkan Wing Yu Ma," kata Crismonita usai lomba.

Meski meraih perunggu, gadis kelahiran Lumajang, Jawa Timur, 23 April 1998 ini cukup senang, "Saya senang bisa menyumbangkan medali perunggu untuk kontingen Indonesia. Di sini, saya bisa menambah pengalaman bertanding sekaligus melihat kekuatan lawan," katanya.

Apa yang dicapai Crismonita juga diapresiasi pelatih Tim Balap Sepeda Indonesia, Nurrochman. "Saya bangga dengan perjuangan Crismonita yang tak kenal menyerah menghadapi lawannya. Dia pantas meraih perunggu karena memang kalah power dengan Wai Zse Lee yang merupakan juara dunia di perlombaan 1/2 final," kata Nurrochman.

Chrismonita masih punya kesempatan untuk menambah medali. Pasalnya, dia akan berpasangan dengan Ayustina tampil di nomor Team Sprint, Kamis (21/9/2017).

Saat ini, Kontingen Indonesia berada di peringkat ke-25 dengan mengoleksi 5 perunggu pada AIMAG 2017. Empat perunggu sebelumnya disumbangkan Ramadhan/Sinaga (jujitsu), Dhean Titania Fazrin (taekwondo), Mariska Halinda (taekwondo), Anita Dwi Nengrum (Gulat Tradisional). ***