JAKARTA - Lifter Acchedya Jagaddhita benar-benar menjadi "kuda hitam" di Asian Indoor Martial Art Games (AIMAG) 2017. Apalagi, dia berhadapan dengan Luo Xiaomin (China) yang menempati peringkat 11 PON China dengan best performance total angkatan 219 kg, Nabieva (Uzbekistan) yang memiliki total.angkatan 212kg dan Kassova (Kazakhstan) dengan best performance 196kg.

Meski tidak diunggulkan, anak lifter peraih perak Asian Games Hiroshima 1994, Supeni ini sukses meraih medali perunggu dengan total angkatan 204kg (Snatch 91kg dan Clean & Jerk 113kg) saat tampil di kelas 58kg putri yang digelar di Weightlifting Arena Ashgabat, Turkmenistan, Rabu (20/9/2017).

Total angkatan yang diraih Acchedya di AIMAG tersebut lebih 2kg saat menempati posisi peringkat keempat pada Universiade di Taipeh, Agustus 2017 lalu. Dia mencatat total angkatan 202kg (Snatch 90kg dan Clean & Jerk 112kg).

"Acchedya jadi "kuda hitam" dengan merebut perunggu. Kini, semangat dan motivasi ibunya, Supeni sudah menulari Acchedya," kata Direktur Program Kepelatihan Performa Tinggi Lomba 1 Satlak Prima, Hadi Wihardja usai lomba.

Sejak awal Hadi memang menyebut Acchedya sebagai "kuda hitam" berdasarkan perkembangan prestasinya yang cukup tajam. Saat latihan, kata Hadi, Acchedya memiliki best performance untuk angkatan Snatch 94kg dan Clean & Jerk 115kg.

"Sejak awal, saya sudah menjagokan Acchedya bakal menjadi salah satu lifter yang berpeluang meraih medali di AIMAG. Dan, prediksi saya benar-benar terbukti," jelasnya.

Medali emas kelas 58kg putri ini diraih lifter China, Xiao Min Luo dengan total angkatan 222kg (Snatch 100kg dan Clean & Jerk 122kg) dan perak direbut Muattar Nabieva (Uzbekistan) dengan total angkatan 212kg (Snatch 94kg dan Clean & Jerk 118kg).***