LABUHANBATU-Mahasiswa Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu gelar kemah bersama sejak 5 hari yang lalu di kampus Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu, aksi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap manajemen kampus yang tidak jelas.

Kemah dan bercocok tanam tersebut juga merupakan salah satu bentuk desakan dari pada Mahasiswa terhadap Pengurus Besar Alwasliyah, guna menyelesaikan permasalahan Rektor yang Bersengketa, serta instansi-insatnsi terkait dalam menyelesaikan persoalan Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu yang sedang mendapat Sanksi Administrasi dari Kemenristekdikti awal Agustus lalu.

Ketua Presiden Arifin Siregar saat ditanya terkait kemah tersebut mengatakan kemah ini terpaksa kita lakukan karna sebelumnya kita sudah menyurati instansi-instansi terkait termasuk kedua Rektor yang bersengketa, namun sampai sekarang tidak ada hasil yang kita lihat dari mereka dalam menyelesaikan masalah kampus ini.

ia juga berharap kepada seluruh mahasiswa yang berkemah, agar kiranya menjaga kondusifitas, jangan ada yang membuat onar karna kita cinta kampus ini, semoga dengan usaha kita ini, dapat menjadi solulusi dalam menyelesaikan konflik Univa. "Dan terkhusus kepada Pengurus Besar Alwasliyah agar secepatnya menyelesaikan konflik ini, kalau memang kalian masih memiliki hati melihat masa depan Univa dan Mahasiswa yang sedang diambang kehancuran," tegasnya.

Berdasarkan surat dari kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor: 2449/C.C5/KL/2017 tertanggal 3 Agustus 2017 Perihal Sanksi Administratif yang di tujukan kepada Ketua Pengurus, hal itu menjadi malapetaka kepada mahasiswa Univa Labuhanbatu, karena apabila selama 6 bulan tidak dapat diselesaikan maka izin penyelenggaraan univa Labuhanbatu akan dicabut.