SEJUMLAH pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Aceh berkumpul melakukan rapat koordinasi di Balai Senat Universitas Syiah Kuala, Kamis (14/9/2017) siang.
Rapat koordinasi ini sebagai persiapan menghadiri pertemuan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia untuk Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme pada tanggal 25-26 September 2017 di Nusa Dua, Bali, yang turut dihadiri Presiden Jokowi.

Dalam sambutannya, Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal. M.Eng, mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai radikalisme sehingga seluruh perguruan tinggi di Aceh memiliki pandangan yang sama.

“Pertemuan ini dilatarbelakangi keadaan Indonesia belakangan ini. Aksi ini dari kita untuk kita. Diharapkan nanti ada aksi lanjutan setelah deklarasi,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Jasman J Ma’ruf SE MBA, yang menilai deklarasi ini sebagai wujud semangat menjaga NKRI.

Pertemuan ini juga diharapkan melahirkan butir-butir deklarasi yang menampung aspirasi dari seluruh perguruan tinggi di Aceh. Beberapa usulan deklarasi pun mencuat seperti tidak mengaitkan Islam dengan radikalisme dan juga membawa nilai-nilai kearifan lokal Aceh.

Tampak hadir, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA, Rektor Unmuha, Drs H Muharrir Asy'ari Lc Mag, Rektor Unimal, Prof. Dr. Apridar, M.Si, dan rektor serta ketua perguruan tinggi se-Aceh.