MEDAN - Penggusuran yang dilaksanakan PT KAI di sepanjang rel kereta api Jalan Stasiun Belawan yang dibantu polisi dan TNI AL kembali menimbulkan aksi protes dari warga. Warga memprotes karena tali asih sebesar Rp1,5 juta dianggap tidak manusiawi. Pantauan wartawan Kamis (14/08/2017) siang, kericuhan terjadi ketika warga melakukan aksi demo dan bersamaan dengan itu petugas gabungan melaksanakan pengusuran dan perobohan rumah milik warga yang telah puluhan tahun menempati kawasan itu.

"Uang segitu mau dikemanakan bang, sementara biaya untuk pindah aja lebih besar. Apalagi tidak ada solusi dan terkesan main paksa aja tanpa kemanusiaan," ujar salah seorang warga.

Sementara itu, Manager Humas PT KAI Divre I Medan, M Ilud Siregar, mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan angkutan dan optimalisasi aset perusahaan PT KAI (persero).

"Lokasi penertiban tersebut berjumlah kurang lebih 149 bangunan dengan luas kurang lebih 9.757 meter persegi," ujarnya.

Ia menjelaskan, sebelum kegiatan penertiban, sudah dilakukan kegiatan sosialisasi ke warga beserta muspika untuk penertiban daerah pinggiran rel (DPR).

"Sudah 142 bangunan yang sudah setuju untuk melakukan pembongkaran bangunannya sendiri dan tujuh bangunan yang belum bersedia," jelasnya.