TAPSEL-Program cetak sawah 300 ha yang berada di sisi Sungai Batang Angkola di Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ternyata banyak masalah. Di samping rawan banjir, juga berada di area batas wilayah Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Mandailing Natal (Madina).

Camat Tano Tombangan Angkola (Tantom), Tapsel, Indra Sakti Siregar, mengatakan, penetapan jadi atau tidaknya cetak sawah adalah gawean Dinas Pertanian Provinsi Sumut.

Ia menjelaskan, kondisi lahan sekarang saat kemarau Sungai Batang Angkola, debit air sejajar dengan tembok alami kiri kanan sungai.

“Diprediksi 1 jam saja turun hujan kapasitas sedang, lahan rawa akan menjadi lautan," kata Indra.

Dikatakan, areal cetak sawah sendiri masuk bagian 4 desa, yaitu Desa Simaninggir, Kotatua, Harean dan Lumban Ratus dan masih berada di Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Tapsel.

"Secara logika awan sebelum terjadi percetakan sawah harus dipikirkan normalisasi Sungai Batang Angkola, apakah pendalaman,pelebaran sungai. Kondisi lebar sungai sekarang 6 meter. Inilah yang menampung air kiriman dari Padangsidimpuan. Hitungan saya paling tidak dua kali lipat pelebarannya dari kondisi sekarang, " tandasnya.