MEDAN–Warga Masyarakat disekitar jalan Veteran dan Jalan Bangka Kota Medan dibuat resah. Hal ini terjadi karena dalam beberapa minggu ini, yang diduga limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3), Rumah Sakit Murni Teguh meluap di sekitar jalan tersebut, berasal dari pipa air limbah PDAM Tirtanadi. Hal tersebut dibenarkan oleh beberapa masyarakat yang beraktifitas mencari nafkah di sekitar lokasi tersebut.

Menurut pengakuan masyarakat sekitar lokasi menyampaikan, memang benar beberapa minggu ini mobil tangki air limbah Tirtanadi sibuk bekerja di pipa tersebut.

Sehingga dihari sabtu dan minggu mereka memaksakan untuk bekerja, dan sampai saat ini air limbah tersebut masih keluar dari pipa serta mengenangi jalan serta menimbulkan aroma bau yang tidak sedap dan sangat menganggu dalam mencari nafkah.

Menurut keterangan salah satu pegawai Rumah Sakit yang minta namanya tidak disebutkan kepada media ini, membenarkan limbah Rs Murni Teguh disalurkan ke pipa air limbah PDAM Tirtanadi. Dan minggu yang lalu tumpat, sehingga keluar membanjiri jalan.

“Kami sudah melaporkan kepada kepala cabang air limbah, dan kami juga dikenakan biaya untuk pekerjaan tersebut. Bukan sedikit biaya dikeluarkan,” ungkap pegawai tersebut.

Tambah dia, para pekerja yang mengerjakan itu juga meminta uang tambahan dilapangan yang juga membuat pusing kepala. “Alasan pekerja tersebut, uang yang diminta untuk uang lembur. Akan tetapi hasil dari pekerjaan tersebut cukup mengecewakan kami”, tutup sumber.

Sementara Kepala Cabang air limbah Risdom, saat dikonfirmasi fia Handphone Seluler mengatakan, terkait sumbat yang terjadi, itu pekerjaan tarukim. Pipa-pipa besar tarukim diserahkan kepada PDAM.”Bila ada pekerjaan yang sifatnya apa, dibantu oleh PDAM untuk memberisinya, kalau kerjaan fisiknya orang tarukim, kita hanya pengelolanya/operasional saja. Nanti bila ada permasalahan tersumbat atau tidak beres timbulnya, nanti divisi opal atasan saya,” ujar dia.

Risdom mengaku dia bertugas di cabang khusus limbah rumah-rumah saja, yang kecil-kecil di dalam rumah. Terkait limbah B3 ini, ia mengatakan tidak boleh masuk kedalam limbah PDAM.”Limbah B3 (Rumah sakit) tidak boleh masuk kedalam limbah PDAM. Kalau itu memang ada itu tidak boleh dia, bisa kita larang itu,” tegas Risdom.

“Kalau memang ada nanti, itu tidak boleh ulang dia. Siapa yang masang pun tidak tau kita. Terkait permasalahan ini, ia selaku Kacab, tidak pernah tahu adanya laporan keluhan ini. Kalau mau konfirmasi ke Kadiv opal,” tambah Risdom.

Dia berharap limbah di Medan itu bagus “malu kita Bangsa Indonesia sudah ketinggalan, dengan negara kecil saja kita ketinggalan. Maka kita minta bantuan Pemko dan Pusat lah”. Imbuhnya.

Terkait limbah B3 ini, sekali lagi ulang Risdom, benar tidaknya saya tidak tahu. Jelas dia, limbah domestic adalah limbah kamar mandi cuci, kakus, yang lain tidak boleh. Sedangkan PDAM Tirtanadi hanya boleh mengelola limbah domestic rumah tangga, demikian Risdom.

Sedangkan informasi dari beberapa pegawai yang didapatkan, setahu kami Rumah Sakit Murni teguh tersebut sudah tersambung saluran air limbahnya dengan PDAM, tetapi sampai saat ini belum teregistrasi dan tidak pernah dikutip restribusi bulanannya.