APAKAH Anda pernah mengalami keadaan di mana sudah minum obat tapi merasa obat tersebut tidak bekerja di tubuh Anda? Bahkan, lama-lama obat tersebut justru membuat Anda sakit dan tambah tidak enak badan.

Bila iya, mungkin Anda melakukan beberapa hal yang tanpa sadari membuat obat yang seharusnya mengobati Anda malah menjadi tidak bekerja di tubuh Anda.

Berikut penjelasan yang coba GoNews.co ulas bersama Hallosehat.

Penyebab setelah minum obat justru bikin Anda sakit. Kondisi seperti ini mungkin saja terjadi. Tidak banyak yang tahu memang kalau obat yang Anda minum bisa saja membuat Anda justru semakin sakit.

Itu sebabnya, untuk memastikan bahwa obat-obatan yang Anda konsumsi bekerja dengan aman dan efektif, Anda harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kemanjuran obat tersebut. Berikut ini beberapa hal yang jadi penyebab obat yang Anda konsumsi justru membuat Anda sakit:

1. Resep obat baru

Efek samping dari obat-obatan memang bisa terjadi kapan saja. Namun, kemungkinan akan lebih besar terjadi saat Anda mencoba obat baru atau pun mengganti dosis dari obat yang sebelumnya Anda konsumsi. Itu sebabnya, sebelum minum obat, Anda harus menanyakan dulu efek samping yang ditimbulkan kepada dokter ataupun apoteker.

Pasalnya, obat seperti antibiotik ada yang menyebabkan mual-mual yang ditimbulkan tidak serius dan masih bisa ditangani. Beberapa obat lainnya juga akan memberikan efek samping yang mungkin berlangsung lama. Misalnya, obat tekanan darah yang bisa menyebabkan Anda batuk-batuk.

Bahkan, beberapa efek samping yang serius juga terkadang muncul seperti adanya darah dalam urin atau tinja, sesak napas, penglihatan kabur, atau sakit kepala yang hebat. Jika ini terjadi, segera berkonsultasi ke dokter.

2. Minum obat lain.

Meskipun obat yang dijual bebas di pasaran tidak memerlukan resep dokter, namun obat jenis tersebut tetap bisa menyebabkan efek samping. Tidak hanya itu, jenis obat ini pun sangat mungkin berinteraksi apabila Anda mengonsumsi obat bebas bersamaan dengan obat resep dokter.

Obat bebas yang paling umum digunakan seperti acetaminophen, ibuprofen, dan aspirin dapat menyebabkan efek samping terutama pada orang tua. Jika Anda menggunakan obat tiroid, Anda perlu menghindari obat flu tertentu.

Pasalnya, kandungan pseudoephedrine dan dekongestan membuat Anda mengantuk dan akan mengganggu kinerja obat tiroid. Bicaralah dengan apoteker atau dokter Anda sebelum menggunakan obat tanpa resep untuk memastikan keamanannya.

3. Faktor usia.

Penuaan adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam mengubah efektivitas obat untuk mengobati Anda. Pasalnya, penuaan telah dikaitkan dengan penurunan berbagai fungsi organ tubuh dalam Anda seperti ginjal, yang dapat menyebabkan proses pembuangan obat dari tubuh terlalu lama sehingga paparan obat pada tubuh menjadi lebih lama. Itu sebabnya, beberapa obat tertentu yang memiliki risiko tinggi tidak disarankan untuk diresepkan kepada orang-orang yang berusia lebih dari 65 tahun.

4. Makanan diet.

Minum segelas jus jeruk bali merah (grapefruit) atau menikmati semangkuk salad sayur memang terdengar hal yang sehat dan tidak berbahaya. Namun beberapa makanan sehat yang mungkin biasa Anda konsumsi saat diet dapat menyebabkan interaksi serius dengan obat-obatan tertentu.

Misalnya, jika Anda minum segelas jus jeruk bali kemudian setelahnya minum obat statin, salah satu jenis obat untuk menurunkan kolesterol dalam darah, efeknya dapat melemahkan otot dan menyebabkan kerusakan ginjal. Tidak hanya itu, jika mengonsumsi sayuran hijau yang kaya akan vitamin K seperti kol bisa mengganggu kinerja obat warfarin dalam mencegah pembekuan darah.

5. Minum dua obat dengan efek samping yang sama

Efek samping dari obat terkadang bisa bersifat aditif. Artinya mengkonsumsi dua atau lebih obat dengan efek samping yang sama akan meningkatkan Anda mengalami efek samping tersebut dua kali lipat atau malah membuat gejala menjadi lebih buruk.

Misalnya, Anda minum obat penenang lebih dari satu seperti opioid, pelemas otot, obat anti-cemas, antihistamin, atau obat tidur. Efek yang ditimbulkan bukannya membuat Anda lebih tenang, justru akan membuat Anda mengalami kelelahan dua kali lipat.

Nah, hal ini justru tidak aman bagi Anda untuk mengemudi dan melakukan aktivitas lainnya. Intinya, mengubah dosis obat tanpa resep dokter justru akan membuat Anda lebih mungkin mengalami efek samping.

6. Anda juga minum suplemen atau obat herbal

Menurut sebuah studi di JAMA Internal Medicine, diketahui lebih dari 42 persen orang dewasa tidak memberi tahu dokter jika mereka ternyata mengonsumsi obat pelengkap seperti suplemen dan obat herbal.

Alasannya adalah karena mereka takut tidak disetujui dengan dokter mereka. Tidak seperti obat dengan resep, obat herbal tidak diatur oleh BPOM (Badan Pemeriksa Obat dan Makanan) dan tidak melalui pengujian ekstensif untuk membuktikan bahwa obat tersebut aman dan efektif sebelum dijual ke masyarakat.

Vitamin, suplemen, maupun obat herbal semuanya memiliki efek samping dan bisa berinteraksi dengan obat lain. itu sebabnya, jangan pernah lupa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat tertentu. ***