ASAHAN - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB dan PPA) menyebutkan sebanyak 29,4 % atau 37.685 pasangan usai subur belum mengikuti program KB. Begitupun Pemkab Asahan melalui PPKB dan PPA terus berupaya mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berkualitas. Dan diharapkan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara kuantitas dan kualitas penyebaran penduduk mampu memeningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadis PPKB dan PPA Kabupaten Asahan Muhilli Lubis memaparkan, pihaknya terus berupaya melalui berbagai program guna meningkatkan kesadaran keluarga, sebagai satuan terkecil masyarakat untuk menjadi peserta KB.

Adapun program yang dilaksanakan diantaranya , yaitu, Program Kampung KB, Kesatuan Gerak PKK KB – Kesehatan, Bhakti TNI KB, Bulan Bhakti KB-Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Pelatihan KB Pasca Persalinan.

“Berbagai program diluncurkan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berkualitas,” kata Muhilli dikonfirmasi di Kisaran, Jumat (8/9/2017).

Muhilli mengungkapkan, hambatan dalam menjalankan program pengendalian penduduk, diantaranya, akibat luasnya wilayah Asahan dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 204, tidak sebanding dengan jumlah penyuluh yang ada saat ini.

Saat ini, jumlah PNS PKB/PKLB yang ada sebanyak 25 orang, dan ditambah non PNS sebanyak 5 orang.

“Artinya, 1 penyuluh menangani 8 desa/kelurahan. Padahal, idealnya, 1 PKB/PKLB menangani 2 desa/kelurahan”, ungkapnya.

Hambatan lainnya, sambung Muhilli, yakni keterbatasan akses masyarakat untuk mengikuti program KB, khususnya didaerah terpencil dan daerah perbatasan. “Disamping itu, kesadaran masyarakat untuk mengikuti program KB masih kurang,” katanya.

Muhilli menyebutkan, dari data yang ada, jumlah pasangan usia subur sebanyak 127.841 pasangan hingga Juli.

“Dari jumlah itu, peserta KB aktif sebanyak 90.146 pasangan, sedangkan yang belum mengikuti program KB, ada 37.695 pasangan atau 29,4 %,” sebutnya.

Dari seluruh jenis alat kontrasepsi yang ada, Muhilli menerangkan, pil merupakan alat kontrasepsi paling diminati para pasangan usia subur untuk mencegah kehamilan. Jumlah pasangan yang menggunakan pil KB sebanyak 31.432 orang.

“Sedangkan alat kontrasepsi suntik sebanyak 25.598 orang, IUD 11.409 orang, Implant 10.78, kondom 4.003 orang, tubektomi 5.971 orang, dan vasektomi sebanyak 952 orang,” pungkasnya.