TAPSEL - Meninggalnya Rifzal Riandi Siregar, warga Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) secara tidak wajar di dalam sel tahanan Mapolsek Batangtoru memasuki babak baru. Pihak keluarga melihat seperti ada luka tepat berada di leher Rifzal. Sejak mendapat kabar Rifzal meninggal di dalam sel Mapolsek Batangtoru, Senin (4/9/2017) kemarin, pihak keluarga memang menilai ada kejanggalan atas kematiannya. Dimana, pihak Polsek Batangtoru lama mengabari keluarga atas kematian Rifzal.

Bagaimana tidak, Rifzal dinyatakan polisi meninggal pada Minggu (3/9/2017) malam sekira pukul 21.20. Namun, pihak keluarga malah dikabari keesokan harinya tepatnya, Senin (4/9/2017) pagi sekira pukul 04.00 usai 2 petugas Polsek Batangtoru didampingi Kades Napa, Hendri Siregar beserta kepala lorong, Zulkarnain Siregar menyambangi kediaman Rifzal.

Selain itu, pihak keluarga juga tidak ada seorang pun yang melihat jasad Rifzal di dalam sel. Mereka baru melihat jasad tersebut sesampainya di RSU Padang Sidimpuan.

Karena melihat ada yang janggal atas kematiannya (Rifzal) tersebut, pihak keluarga pun mendesak untuk segera dilakukan autopsi terhadap lelaki yang baru dikaruniai seorang anak tersebut. Usai diautopsi di RS Bhayangkara Medan, sebelum akhirnya dikebumikan di kampung halamannya, keluarga pun kembali melihat foto-foto Rifzal yang telah meninggal dunia.

Saat itulah, pihak keluarga melihat ada semacam goresan luka berada di sisi kiri leher korban. Melihat hal tersebut, keluarga pun semakin yakin kalau Rifzal meninggal akibat dianiaya.

"Cobalah abang lihat foto ini. Kayak ada luka di leher sebelah kirinya. Perhatikanlah bang. Ini mungkin bekas penganiayaan terhadapnya," ucap abang kandung Rifzal, Rifki Sawali Siregar kepada wartawan, Kamis (7/9/2017).

Rifki juga mengatakan, selain luka tersebut, balutan perban di leher Rifzal saat berada di ruang pemulasaran jenazah RSUD Kota Padangsidimpuan dinilainya untuk menutupi luka tersebut. Pasalnya, balutan perban tersebut baru disadarinya tidaklah wajar.

"Berarti perban yang kemarin di lehernya itu untuk menutupi lukanya. Baru sadar kami," celetuknya.

Atas adanya temuan ini, pihak keluarga pun berharap pihak forensik yang melakukan autopsi terhadap jasad Rifzal transparan dalam memberikan hasilnya.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan Kapolres Tapsel AKBP M Iqbal belum juga memberikan komentar. Pasalnya, hingga saat ini pesan singkat wartawan melalui jejaring sosial WhatsApp belum juga dibalas.

Sekedar mengingatkan, Rifzal mendekam dibalik jeruji Mapolsek Batangtoru, Minggu (27/9/2017) lalu atas kasus perkelahiannya dengan seorang anggota Polri, Bripda Khairil Fadli yang bertugas di Polsek Batangtoru. Uniknya, penangkapan yang dilakukan petugas kala itu sangatlah cepat. Lantaran, sekira 30 menit dari perkelahian tersebut 4 petugas langsung menangkapnya dari salahsatu warung yang berada di desa tersebut.