JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama sejumlah tokoh akan menerima penghargaan Adam Malik terkait perdamaian antara RI dan GAM atau dikenal dengan MoU Helsinki yang dicapai 15 Agustus 2005.

"Kami rencananya akan mengadakan acara 100 tahun Bung Adam, jadi kami ingin pada kesempatan itu memberikan penghargaan kepada putra-putri terbaik dengan Adam Malik Awards kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla kalla sebagai Bapak Rekonsiliasi Nasional yang telah memberikan perdamaian antara NKRI dan Gam," kata putri Adam Malik Antarini di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis.
 
Menurut Antarini, acara penghargaan tersebut akan diselenggarakan Adam Malik Center untuk memperingati 100 tahun hari kelahiran Adam Malik yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917.
 
Acara penganugerahan Adam Malik Awards akan diselenggarakan sekitar Oktober-November di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
 
"Kami juga akan minta izin kepada Ibu Menlu, mudah-mudahan mendapatkan restu dari Bu Menlu," kata dia.
 
Selain Wapres Jusuf Kalla, Antarini menyebutkan tokoh-tokoh lain yang berperan dalam upaya perdamaian RI-GAM, antara lain mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin selaku wakil Indonesia dalam Perundingan Helsinki, Jenderal TNI (Purn) Widodo AS, dan Jenderal TNI (Purn) Endriarto Sutarto.
 
"Dari pihak GAM juga ada Malik Mahmud dan lain-lainlah yang telah memenuhi kriteria, sesuai visi-misi Bung Adam, sesuai cita-cita Bung Adam yang ingin memberikan perdamaian kepada dunia juga kemanan, stabilitas," kata dia.
 
Pemilihan penerima Penghargaan Adam Malik dilakukan oleh tim Adam Malik Center yang melibatkan pengamat hubungan internasional, diplomat, dan akademia dari beberapa universitas di Indonesia.
 
Adam Malik memiliki karier yang panjang dalam diplomasi Indonesia sejak awal kemerdekaan, antara lain salah satu tokoh pendiri Kantor Berita Antara pada 1937, ketua delegasi RI untuk perundingan Indonesia-Belanda mengenai wilayah Irian Barat di Amerika Serikat pada 1967, menteri luar negeri RI pada 1966-1973, dan wakil presiden ke-3 pada era Presiden Soeharto 1978-1983.