TAPANULI SELATAN - Pasca kematian Rifzal Riandi Siregar, yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam ruangan tahanan Mapolsek Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Minggu (3/9/2017) malam, di dalam sel, ditemukan sejumlah tulisan di bagian dinding yang diduga dibuat korban. Untuk memastikan dugaan kematian korban, petugas kepolisian menunjukkan kondisi ruang tahanan yang selama satu minggu dihuni korban.

Di dalam sel yang berukuran kecil dan dilengkapi WC dan bak penampung air itu, petugas menunjukkan baju dalam yang diduga digunakan korban mengakhiri hidupnya yang diikatkan ke ventilasi sel. Tak hanya itu, petugas juga melihatkan tulisan-tulisan di dinding sel yang diduga dibuat korban.

Dari tulisan itu, tampak korban meminta maaf kepada orangtuanya atas semua kesalahannya.

"Mangido Maaf au Umak Sude Kesalahanku (Minta maaf aku mak atas semua kesalahanku)," bunyi tulisan yang diduga dibuat korban sebelum ditemukan tewas tergantung di dalam sel, Minggu (3/9/2017) malam kemarin.

Tulisan lainnya, korban juga berpesan kepada sang istri untuk menjaga putri mereka yang baru lahir sekitar tiga minggu lalu.

"Santi jago borutai (Santi jaga putri kita itu)," pesannya kepada istri lewat tulisan yang ditemukan.

Dan tulisan lainnya menunjukkan kalau ia tidak akan pernah masuk ke penjara lagi untuk selamanya.

"Takkan kumasuk ke sini lagi selamanya," tulisnya diduga menggunakan sikat gigi yang ditemukan di dalam sel.

Dan terkahir, tulisan atas nama putrinya juga tercantum jelas di dinding bagian dalam sel.

"Ilmi Salsabila Boru Regar," isi tulisan yang diketahui nama anak Rifzal Riandi.

Sementara, Kapolsek Batangtoru mengaku, pihaknya sudah melakukan visum kepada korban di RSUD Padangsidimpuan. Namun untuk memastikan apa penyebab korban meninggal, atas kesepakatan pihak keluarga, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.

Dari awal kita sudah sarankan untuk dilakukan autopsi kepada korban, namun sempat terjadi salah paham. Ada yang setuju dan tidak. Namun untuk mendapatkan penyebab pasti kematian, kita harus lakukan autopsi," tukasnya dan mengaku tidak akan menutupi apa penyebab kematian korban.