MEDAN-Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan produksi kedelai di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2017 seluas 36.900 hektare. Kegiatan yang dibiayai melalui APBN-P tahun 2017 itu dibagi atas dua bagian.

Pertama, peningkatan produksi kedelai seluas 1.900 hektare yang hanya dilakukan di Kabupaten Langkat seluas 1.500 hektare dan di Kota Binjai seluas 400 hektare.

Kedua, peningkatan produksi kedelai yang dialokasikan Kementan melalui penambahan areal tanam baru (PATB) kedelai seluas 35.000 hektare.

"Untuk yang 35.000 hektare dilakukan di 20 kabupaten kota di Sumut," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut M Azhar Harahap kepada wartawan di Medan.

Adapun ke-20 daerah tersebut yakni, Kabupaten Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Simalungun, Madina, Asahan, Nias Selatan, Nias Barat, Nias, Labuhanbatu Selatan, Tapanuli Tengah, Samosir, Karo dan Padangsidimpuan.

"Tetapi dari 20 daerah itu, pengembangan kedelai yang paling luas adalah Kabupaten Serdang Bedagai dan Simalungun. Masing-masing berkisar 5.000-an hektare," kata Azhar.

Kegiatan tersebut kata Azhar, diharapkan sudah dimulai pada bulan September hingga akhir Desember mendatang.

"Semua kegiatan peningkatan produksi kedelai Sumut ini bersumber dari dana APBN-P tahun 2017," jelasnya.

Tetapi sebelumnya, lanjut Azhar, pengembangan kedelai Sumut tahun 2016/2017 berkisar 8.022 hektare. Dimana penanaman periode Oktober 2016 hingga Maret 2017 berkisar 7.351 hektare dan sisanya atau berkisar 671 hektare lagi ditanam periode April-September 2017. Dengan harapan produksi yang dicapai berkisar 9.761 ton.

"Rata-rata produktivitas kedelai kita sejauh ini masih berkisar 1,2 ton per hektare," jelasnya.