SEMARANG - Seekor sapi kurban yang akan disembelih mendadak hilang hingga membingungkan sejumlah panitia setelah pulang Salat Idul Adha. Setelah dicari, sapi tersebut ternyata tercebur ke sumur yang berdekatan dengan tempatnya diikat semula.

Warga pun semakin kebingungan karena tidak bisa mengangkat sapi seberat 800 kilogram (kg) itu dari dasar sumur. Beruntung, air sumur cukup dangkal karena kemarau panjang sehingga sapi tidak sepenuhnya tenggelam dan masih bisa bernapas.

Usaha warga Pedurungan Kidul, Kota Semarang, untuk mengeluarkan sapi berulang kali gagal. Meski telah berhasil mengikat badan sapi, mereka tidak bisa mengangkatnya keluar dari sumur. Akhirnya, warga berinisiatif meminta bantuan tim Basarnas Jateng untuk mengevakuasi sapi agar bisa disembelih sebagai hewan kurban.

“Sebelumnya sapi diikat di dekat sumur. Setelah pulang Salat Id, warga bingung karena tiba-tiba sapi sudah tidak ada dan ternyata sudah di dalam sumur,” kata Humas Basarnas Jateng, Zulhawary, Jumat (1/9/2017).

Dia menambahkan, kecurigaan warga bermula pada sebagian bibir sumur yang rusak. Diduga kerusakan itu akibat diseruduk sapi dan menjadi pintu masuk untuk terjun bebas ke dalam sumur. “Pada waktu kejadian bibir sumur hancur separuh kemungkinan terkena sapi,” jelasnya.

Sejumlah anggota tim Basarnas Jateng yang datang ke lokasi langsung mengatur strategi untuk mengevakuasi sapi. Anggota Basarnas Jateng masuk ke sumur untuk mengecek ikatan tali baik di badan dan kaki sapi. Pekerjaan ini tak mudah dilakukan karena sapi sering berontak hingga menyulitkan proses evakuasi. 

“Setelah dipastikan ikatannya kuat, sapi ditarik beramai-ramai bersama warga. Ternyata berat sekali, hingga akhirnya sapi dievakuasi dengan ditarik pakai mobil Basarnas. Alhamdulillah akhirnya sapi bisa dikeluarkan dari sumur,” bebernya.

Sorak-sorai warga pun menyambut kemunculan sapi secara perlahan terlihat kepala, badan, dan kakinya. Agar tak berontak, warga yang bersiaga di bibir sumur dengan sigap menariknya ke tepi untuk menghindari terperosok kembali ke sumur.

“Sapi kemudian disembelih di dekat sumur. Dikhawatirkan kalau digiring lagi ke lokasi penyembelihan yang direncanakan semula, sapi itu akan berontak lagi. Akhirnya sapi tersebut bisa disembelih sebagai hewan kurban,” pungkasnya. ***