MEDAN-Podomoro City dan Walikota Medan tampaknya sulit untuk dikatakan tidak saling berhubungan. Selalu ada pihak yang mengkait-kaitkan keduanya.

Hari ini, setidaknya ada dua peristiwa yang kembali mengingatkan publik akan hubungan Podomoro City dengan Dzulmi Eldin.

Pertama, adanya pemberitaan satu media online yang menyebutkan Dzulmi Eldin telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penerbitan izin Podomoro City.

Walaupun kemudian dinyatakan sebagai hoax, tapi sempat membuat publik atau setidaknya kalangan wartawan berusaha menemukan Dzulmi Eldin guna mengetahui kepastiannya.

Kedua, demonstrasi puluhan mahasiswa, pemuda dan pelajar di depan kantor Walikota Medan yang salah satu tuduhannya Dzulmi Eldin menerima fee dari Podomoro City dengan imbalan tidak menghentikan pembangunan superblok milik perusahaan properti Agung Podomoro tersebut, walaupun IMB-nya sudah dibatalkan Mahkamah Agung.

Terhadap tuduhan negatif padanya terkait Podomoro City ini, Dzulmi Eldin bersikap kalem dan tenang-tenang saja.

"Itu kan sudah pemberitaan lama, kalianlah itu yang tahu kebenarannya," kata Eldin seusai menghadiri rapat paripurna DPRD Medan.

Soal kenapa persoalan Podomoro City masih terus diungkit-ungkit dan dikait-kaitkan dengan namanya, Eldin menjawab, "Sekarang ini apa saja kan bisa dilakukan orang," katanya.