TAPANULI TENGAH-Selain karnaval mobil hias dan penampilan artis dangdut ibu kota. Ada hal yang cukup menyedot perhatian masyarakat dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-72 Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang digelar di Lapangan GOR Pandan.

Penampilan apik para siswa SD Negeri No153060 Muara Bolak Sosorgodang, Tapteng membawakan fragmen cerita berjudul Poda Nauli (nasehat yang baik, terutama nasehat orangtua), mampu membuat penonton terhanyut dalam emosi, terharu dan bahkan sampai meneteskan air mata.

Tak kecuali Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Erry Nuradi yang menjadi objek dalam cerita tersebut. Selain itu Bupati Tapteng Bakthiar Ahmad Sibarani dan Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk juga turut terbawa emosi larut bersama nyanyian para siswa yang diiringi musik kreatif yang terbuat dari barang bekas.

Sebagai tokoh utama, Hartati Nadeak siswa kelas VI, sukses menjalankan perannya sebagai wanita tua renta yang mengandalkan tongkat untuk menopang tubuhnya.

Dalam fragmen tersebut, Hartati menceritakan kondisi yang serba sulit di masa-masa penjajahan. Jangankan untuk memenuhi pendidikan, untuk memenuhi perutpun sulit. Bahkan orangtua dulu harus rela membanting tulang untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya. Kondisi ini diperburuk lagi dengan kejamnya kehidupan di masa penjajahan.

Namun seiring dengan perkembangan zaman kondisipun berangsur-ansur berubah. Pasca kemerdekaan dan hingga sekarang perjuangan pun berubah dari yang awalnya perjuangan mengangkat senjata berubah kepada perjuangan melawan kemiskinan dan kebodohan.

Hingga akhirnya sebuah harapan digantungkan pada sosok pria bernama Dr Ir H Tengku Erry Nuradi MSi. Bahkan sang nenek rela menyerahkan satu-satunya tongkat yang selama ini menopang tubuhnya kepada Erry Nuradi. Dengan harapan dengan tongkat itu Erry Nuradi mampu mewujudkan harapan dan impiannya untuk menghapuskan penjajahan berupa kebodohan kemiskinan di daerahnya.

"Tongkat ini adalah simbol dari kekuatan dan doa rakyat agar Bapak bisa melanjutkan kepemimpinan pada Pilkada yang akan datang. Masyarakat Tapteng mendukung Bapak," ujar Hartati sambil menyerahkan tongkat kepada Erry Nuradi dan seketika tubuhnya pun lunglai dan terjatuh.

Sementara itu sutradara sekaligus penulis naskah Fauduaro Harefa SPd mengaku bahwa ada pesan moral yang disampaikan dalam fragmen yang ditampilkan para siswa SD binaannya. Pesan moral dan harapan menurut Fauduaro kepada para pemimpin negeri ini agar bisa menjadi pemimpin yang mampu mengangkat kesejahteraan rakyatnya.

Sebelumnya Bakthiar Ahmad Sibarani dihadapan masyarakat mengaku bangga atas kepedulian yang ditunjukan Gubsu Erry terhadap masyarakat Tapteng. Bakthiarpun mengajak masyarakat Tapteng untuk menjadi orang yang menghargai kebaikan orang yang berbuat baik. Secara pribadi dirinya berharap Erry Nuradi bisa melanjutkan kepemimpinannya lima tahun kedepan sebagai Gubsu.

"Saya yakin masyarakat Tapteng memilih pemimpin tidak karena memandang agama. Kalau saya, Pak Gubernur ini yang dekat dan peduli sama saya. Pasti saya memilih beliau. Partai boleh beda tapi Hati Nurani yang bicara "ucap Bupati