SINGKIL - Kebakaran yang memusnahkan rumah penduduk Gampong Gosong Telaga Utara, membuat warga berduka. Namun, ada peristiwa tak biasa yang menyebabkan masyarakat terheran-heran. Apa itu?

Setelah kobaran api berhasil dijinakkan, saat itu pula warga merasa heran dan nyaris tidak percaya ketika melihat Alquran yang tidak ikut musnah di antara puing-puing sisa kebakaran tersebut.

Alquran itu dalam posisi terbuka dan bercahaya. Karena api sudah mulai padam, suasana menjadi gelap, tapi Alquran itu terlihat terang.

“Tulisannya sangat jelas, kita juga bisa membacanya karena Alquran itu bercahaya,” kata salah seorang korban kebakaran, Sariani ketika ditemui GoAceh, Jumat (25/8/2017) di rumah mertuanya.

Sebelumnya, Rabu (23/8/2017) sekira pukul.20.30 WIB, jeritan minta tolong terdengar dari arah belakang rumah warga, mengagetkan seluruh masyarakat di Gampong Gosong Telaga Utara Kecamatan Singkil Utara Aceh Singkil.

Dalam hitungan detik, warga sekitar memenuhi lokasi rumah yang berada di belakang rumah warga lainnya itu.

Ternyata, satu unit rumah kayu beratap rumbia seketika itu juga musnah terbakar hingga rata dengan tanah. Korban yang mengetahui rumahnya sudah terkepung api, histeris.

Bagaimana tidak, Sufriandi (40) bersama istrinya Sariani (30) teringat dengan kedua anaknya yang sedang tertidur di dalam rumah.

Sariani bersama warga yang mengetahui dua anaknya sedang tertidur di dalam rumah hanya bisa pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa.

Sebab, api sudah menguasai seluruh bangunan. Bibir mereka pun tak terlepas dari ucapan kalimat Allah dan memohon pertolonganNya.

Tak berapa lama kemudian, wajah Sariani berubah ceria, seketika itu kedua anaknya keluar dari jendela samping rumah.

Luputlah kesedihan dan kepedihan yang dirasakan Sariani, meski rumah sudah habis hingga menjadi abu, tak lagi dia hiraukan.

Bagi Sariani, pertolongan kedua anaknya itu merupakan mukjizat dari Allah SWT yang diberikan bagi keluarganya.

Tidak hanya itu, dalam musibah kebakaran hebat itu, Allah SWT juga menunjukkan kebesarannya.

Di tengah-tengah puing reruntuhan bangunan, Sariani bersama warga menyaksikan benda bercahaya yang ditutupi debu reruntuhan kayu bangunan tersebut.

Setelah api mulai padam mereka bergegas melihat benda yang mengeluarkan cahaya saat dilihat dari kejauhan.

Subhanallah, ternyata sumber cahaya tadi berasal dari Alquran yang luput dari kobaran api yang sudah meratakan rumah keluarga Suriandi.

Melihat hal yang dirasa tidak mungkin terjadi itu, masyarakat pun langsung mengabadikan Alquran yang masih tertumpuk di antara puing-puing reruntuhan bangunan dengan kamera handphone masing-masing.

Kata Supriandi, Alquran itu merupakan hadiah dari kakak Sariani (istrinya) warga Kuta Fajar Aceh Selatan.

Anak pertamanya, Adrian Munandar (14) pelajar kelas 1 SMP yang kerap melantunkan ayat-ayat suci Alquran bersama istrinya.

"Alquran ini hadiah dari kakak saya yang tinggal di Kuta Fajar. Kakak saya itu membuka tempat pengajian malam. Karena ada Alquran yang baru dan masih bagus, jadi dihadiahkannya untuk anak kami," terang Sariani.

Sariani tidak mengetahui tahun berapa Alquran tersebut dicetak. Sebab, saat dibawa dari pengajian kakaknya itu, kondisinya sebagian kitab tersebut sudah rusak yakni pada bagian kulit dan lembaran awalnya.

"Kulit Alquran sudah lusuh dan berlepasan karena sudah lama kali di tempat pengajian, tulisan Alif Lamim pada lembaran awalnya juga sudah ada yang hilang, tersobek pinggir-pinggirnya," imbuh Sariani.

Dijelaskannya lagi, sebelum terbakar Alquran tersebut diletakkannya di rak yang menempel di dinding dan berada persis di atas televise.

Empat Alquran itu diletakkannya di dalam kardus bersama alat-alat tulis dan buku lainnya.

Sementara kardus dan isinya itu sudah habis terbakar jadi abu.

"Alquran ini sudah zaman, tulisannya pun masih besar-besar semua," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Desa Gosong Telaga Utara, Yus'an membenarkan peristiwa yang sempat menghebohkan dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat maupun media sosial itu.