TAPSEL-Masdalifa Boru Silitonga (36) melalui hari-harinya penuh kesepian dan keterasingan. Sudah tiga tahun warga Desa Perdamean Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan ini menghabiskan waktu di sebuah gubuk kecil dengan kaki terpasung.

Wanita malang ini terpaksa dipasung karena mengalami gangguan jiwa. Menurut pengakuan keluarganya, ia sering mengamuk dan membuat keributan hingga memancing perhatian warga.

Alasan dipasungnya Masdalifa juga diperkuat faktor ketiadaan biaya untuk mengobati wanita yang berasal dari keluarga yang pas-pasan ini.

"Ia terpaksa dipasung, karena keluarganya sudah kehabisan akal. Masdalifa sering masuk ke rumah orang. Hal itu pun membuat warga resah. Mau tidak mau keluarga terpaksa memasungnya," ujar Anggota DPRD Kota Padangsidimpuan Timbul Simanungkalit.

Timbul juga mengatakan, apa yang dialami oleh Masdalifa bermula ketika wanita malang ini menjadi tenaga kerja wanita ke Malaysia pada tahun 2003. Sepulangnya dari Malaysia pada tahun 2004 ia mulai mengalami depresi. Kuat dugaan ia mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya.

"Di badannya ada bekas luka. Mulai dari situ dia sudah mulai mengalami gangguan jiwa. Beberapa kali pihak keluarga sudah membawanya ke Rumah Sakit Jiwa di Jalan Sembada Medan," papar Timbul.

Pengobatan Masdalifa pun memakan biaya ratusan juta. Namun, penyakit gangguan jiwanya kerap kambuh.

"Sawah dan semua harta orang tuanya sudah habis dijual. Sekarang dia dan ibunya numpang di tempat bos kerja abangnya," jelasnya lagi.

Dia sempat menikah, punya anak satu. Namun karena mengalami gangguan jiwa dia ditinggal suaminya. Anaknya pun ikut dibawa suaminya," imbuhnya.

Yang lebih menyedihkan lagi, Masdalifa pun pernah menjadi korban perkosaan hingga hamil.

"Dia kan tinggal sendirian di gubuk itu, ibunya tinggal sekitar 20 meter dari gubuk tempat Masdalifa dipasung. Waktu diperkosa ibunya sedang di rumah. Sampai hamil dan melahirkan dia, anaknya dibawa keluarganya karena sering dicubitinya," katanya.

Timbul memaparkan, ia mengetahui perihal Masdalifa ini berdasarkan informasi dari Prananda Surya Paloh (PSP) Center. "Saya diminta untuk cek. Ada masyarakat yang kirim pesan melalui pesan Facebook ke Pak Prananda. Kemudian Ketua PSP Center Bang Gandi Manurung hubungi saya. Kita upayakan agar Masdalifa mendapat pengobatan dan tempat yang layak," pungkasnya.

Saat ini, Timbul pun tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk menolong Masdalifa. Sementara itu, Prananda Surya Paloh di laman Facebooknya mengatakan, ia tetap akan melakukan upaya pertolongan untuk Masdalifa.

"Saya meminta tim PSP Center untuk mengatur operasi penyelamatan ibu malang tersebut. Semoga ini memberikan manfaat. Negara harus hadir melayani warga negaranya," tulis Prananda.