MEDAN - Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara berhasil mengungkap jaringan spesialis pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) antar provinsi. Dari pengungkapan tersebut, diketahui kawanan ini merupakan pelaku pembobol ATM Bank Muammalat di sekolah Al-azhar Medan pada 2014 silam.

"Ya, satu orang anggota sindikat pembobol ATM bernama Tunggul Hatigoran Sihombing (43) penduduk Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid - Humas) Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Minggu (21/8/2017).

Dijelaskan Rina, penangkapan terhadap tersangka berawal dari informasi yang menyebutkan bahwa tersangka berada di kediamannya.

"Menindaklanjuti informasi tersebut, petugas menyergap kediaman tersangka dan berhasil menangkapnya pada Jumat (18/8/2017)," jelas orang nomor satu di bidang Humas Polda Sumut ini.

Akan tetapi, Rina menyebut, saat akan dilakukan pengembangan, tersangka melakukan perlawanan ketika berupaya melarikan diri.

"Tersangka melakukan perlawanan dan terpaksa diambil tindakan tegas terukur dengan melakukan penembakan pada bagian kakinya," sebut mantan Kapolsek Medan Barat ini.

Selain itu, Rina menambahkan, sesuai hasil interogasi terhadap tersangka, petugas mengetahui identitas rekan tersangka dalam menjalankan aksinya membobol sejumlah ATM yaitu Siregar (66) warga Kisaran, Tambunan alias TB (38) dan KAS (40) warga kota Palembang serta 4 orang lain rekan pelaku.

"Oleh karena itu, 7 rekan tersangka, saat ini telah kita tetapkan dalam Daftar Pencarian Orang," tambahnya.

Rina mengungkapkan, komplotan ini sedikitnya telah bebrapa kali berhasil menggondol uang senilai miliaran rupaiah dari sejumlah aksinya membobol ATM di berbagai lokasi. Hasilnya, sebagian mereka gunakan untuk membeli mesin dan alat-alat pertambangan konvensional di Mandailing Natal.

"Aset para tersangka berupa mesin-mesin itu secepatnya akan kita sita," ungkap mantan Kepala Biro Perencanaan Polda Sumut ini.

Untuk diketahui, penangkapan terhadap tersangka bermula ketika petugas menyelidiki pembobolan ATM di KCP Bank BRI Syariah di Jalan Sudirman, Kota Tebingtinggi yang dibobol oleh tersangka pada Senin (12/6/2017) silam. Saat itu, komplotan ini membawa kabur mesin ATM setelah mengunci petugas keamanan di dalam ruangan dan membawa kabur uang senilai 100 juta rupiah.

Sementara itu, tersangka sendiri mendapat bagian sebesar 5,5 juta dari hasil membobol ATM BRI Syariah tersebut.

"Saya mendapat bagian sebesar 5,5 juta dari hasil membobol BRI Syariah Tebingtinggi," akunya.