MEDAN - Perempuan berkontribusi besar terhadap perekonomian, baik dari mereka yang bekerja di dunia bisnis, pertanian, karyawan, bahkan sebagai ibu rumah tangga. Namun kontribusi ekonomi perempuan sering tidak dihargai. Selain itu, diskriminasi, kemiskinan dan eksploitasi membatasi perempuan mengambil bagian yang sama dalam perekonomian. Melihat hal ini, Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) bekerja sama dengan tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (FIB USU) melaksanakan Workshop pengembangan rajutan untuk ibu-ibu yang tergabung dalam Gerakan Mamak-Mamak Rajut (Gemar) di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Sabtu (19/8/2017).

"Salah satu program YAFSI adalah pemberdayaan perempuan, bertujuan memberikan keadilan akses terhadap ekonomi bagi perempuan. Inilah yang menjadi latar belakang kami untuk melakukan pemberdayaan ekonomi perempuan, melalui keterampilan merajut," kata Ketua YAFSI, Badriyah.

Tim pelaksana dari FIB USU, Muhammad Pujiono menerangkan, kegiatan Mamak-Mamak Rajut yang ada di Kampung Aur berkaitan dengan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pihaknya.

"Untuk saat ini kegiatannya hanya workshop pengembangan merajut, dan akan ada pembuatan saung untuk ibu-ibu ini berkumpul mengerjakan rajutan. Untuk selanjutnya kami akan bekerja sama memasarkan produk mereka," terangnya.

Menurutnya, tujuan dari kegiatan tersebut agar ibu-ibu Kampung Aur dapat menambah income (pendapatan) ekonomi bagi keluarga mereka.

"Hasil rajutan ibu-ibu ini nantinya bisa dijual, dan menambah penghasilan mereka juga. Oleh karena itu kami sangat mendukung," tambahnya.